Pengalaman pertama dalam bentuk apapun selalu memberikan kesan. Tak terkecuali dengan pengalaman pertama bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit. Sekian tahun lamanya selalu bayar dengan uang tunai, mulai sekarang mulai membiasakan diri bertransaksi secara non tunai.
Bertransaksi dengan kartu kredit pada dasarnya sama saja dengan cash/ tunai, hanya prosesnya lebih praktis, tidak perlu membawa uang tunai, dan tagihan baru muncul di kemudian hari. Yang terpenting buat saya, kartu kredit hanyalah sebagai pengganti uang tunai, bukannya kartu untuk berhutang.
Kartu kredit pertama saya gunakan untuk berbelanja online. Sesaat setelah kartu diterima dan sudah saya aktifkan, saya langsung menggunakannya. Saya cari barang yang memang menjadi kebutuhan, dari sekian seller dicari yang menawarkan barang bagus dengan harga bersaing, dan tentunya yang surcharge nya Rp. 0,- plus gratis ongkos kirim. Setelah memilih-milih, akhirnya ceck out dan ke pembayaran.
Proses pembayaran sangat mudah dan kesannya biasa saja, mungkin karena saya sudah terbiasa berbelanja online dengan menggunakan pembayaran via internet banking. Jika biasanya dengan internet banking menggunakan metode transfer dengan token, maka transaksi dengan kartu kredit adalah dengan menggunakan OTP (one time passwords) yang dikirim via handphone. Sekali passwords diinput, dalam sekian detik pembayaran langsung tervalidasi. Proses pembayaran dengan kartu kredit validasinya adalah yang tercepat menurut saya jika dibandingkan dengan metode pembayaran lainnya.
Kartu kredit juga sering saya gunakan untuk berbelanja secara offline di merchants. Pengalaman pertama adalah di sebuah supermarket untuk pembelian kebutuhan sehari-hari, semisal: sabun mandi, pasta gigi, makanan ringan, Mie instant, Susu, etc. Kesan yang berbeda saya rasakan ketika berbelanja secara langsung di supermarket tersebut. Kesan praktis, modern, dan ekslusif cukup terasa.
Walau relatif mudah sekarang mendapat kartu kredit, masih banyak loh yang apply-nya ditolak bank. Jadi berbanggalah bagi pemegang kartu kredit karena bank sudah percaya Anda. Yang terpenting gunakan secara bijak.
Pengalaman berbelanja di supermarket tersebut akhirnya membawa pola baru dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari. Jika sebelumnya biasa berbelanja secara acak, pengalaman berbelanja dengan kartu kredit membuat saya punya jadwal belanja bulanan. Dengan belanja bulanan, ternyata jika dihitung-hitung jauh lebih hemat, lebih terencana, dan laporan keuangannya lebih mudah terbaca.
Bertransaksi dengan kartu kredit pada dasarnya sama saja dengan cash/ tunai, hanya prosesnya lebih praktis, tidak perlu membawa uang tunai, dan tagihan baru muncul di kemudian hari. Yang terpenting buat saya, kartu kredit hanyalah sebagai pengganti uang tunai, bukannya kartu untuk berhutang.
Kartu kredit pertama saya gunakan untuk berbelanja online. Sesaat setelah kartu diterima dan sudah saya aktifkan, saya langsung menggunakannya. Saya cari barang yang memang menjadi kebutuhan, dari sekian seller dicari yang menawarkan barang bagus dengan harga bersaing, dan tentunya yang surcharge nya Rp. 0,- plus gratis ongkos kirim. Setelah memilih-milih, akhirnya ceck out dan ke pembayaran.
Proses pembayaran sangat mudah dan kesannya biasa saja, mungkin karena saya sudah terbiasa berbelanja online dengan menggunakan pembayaran via internet banking. Jika biasanya dengan internet banking menggunakan metode transfer dengan token, maka transaksi dengan kartu kredit adalah dengan menggunakan OTP (one time passwords) yang dikirim via handphone. Sekali passwords diinput, dalam sekian detik pembayaran langsung tervalidasi. Proses pembayaran dengan kartu kredit validasinya adalah yang tercepat menurut saya jika dibandingkan dengan metode pembayaran lainnya.
Kartu kredit juga sering saya gunakan untuk berbelanja secara offline di merchants. Pengalaman pertama adalah di sebuah supermarket untuk pembelian kebutuhan sehari-hari, semisal: sabun mandi, pasta gigi, makanan ringan, Mie instant, Susu, etc. Kesan yang berbeda saya rasakan ketika berbelanja secara langsung di supermarket tersebut. Kesan praktis, modern, dan ekslusif cukup terasa.
Walau relatif mudah sekarang mendapat kartu kredit, masih banyak loh yang apply-nya ditolak bank. Jadi berbanggalah bagi pemegang kartu kredit karena bank sudah percaya Anda. Yang terpenting gunakan secara bijak.
Pengalaman berbelanja di supermarket tersebut akhirnya membawa pola baru dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari. Jika sebelumnya biasa berbelanja secara acak, pengalaman berbelanja dengan kartu kredit membuat saya punya jadwal belanja bulanan. Dengan belanja bulanan, ternyata jika dihitung-hitung jauh lebih hemat, lebih terencana, dan laporan keuangannya lebih mudah terbaca.
No comments:
Post a Comment