Dibukanya pasar bebas ASEAN dan China (ACFTA/ ASEAN China Free Trade Area) mau tidak mau membuat arus barang dari sumber yang murah (China) menyerbu pasar tanah air. China (sekarang disebut Tiongkok) memang sulit dibendung, kita maunya apa, mereka bisa buatkan.
Ingin produk dengan kualitas apapun bisa, semua tergantung budget kita. Jika dulu barang dari China dikenal berkualitas rendah dengan harga murah, sekarang mereka juga bisa membuat produk dengan kualitas sedang s.d tinggi dengan biaya produksi yang masih tergolong murah.
Tenaga kerja murah, produksi massal, dan sokongan pemerintah yang kuat membuat mereka begitu powerfull. Masih ingat tidak beberapa tahun yang lalu pemerintah Tiongkok sengaja merendahkan nilai tukar uang mereka?! Strategi di luar nalar dan dugaan, di saat negara-negara lainnya berjuang gigih mempertahankan/ menguatkan kurs mata uangnya, mereka malah menurunkannya. Ternyata, strategi ini untuk meningkatkan eksport barang mereka, produk made in Tiongkok pun banjir dimana-mana, tidak hanya di tanah air.
Cukup bersimpati dengan usaha pemerintah sekarang untuk meningkatkan daya saing, walau masih sangat sulit membendung produk Tiongkok, setidaknya usaha tersebut sudah pada rel yang benar. Pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang akan menurunkan cost, adanya KUR bunga rendah dengan jaminan 'hanya' dengan usahanya merupakan angin segar bagi pengusaha UMKM. Kita berharap selanjutnya ada stabilitas di semua bidang, baik ekonomi, politik, sosbud, dan hankam.
Mungkin satu-satunya cara untuk mengerem invasi produk dari luar saat ini adalah dengan hanya mencintai produk-produk Indonesia. Seberapa kuat kita mencintai produk-produk dalam negeri? Ternyata, sangat berat prakteknya di lapangan, dan ini menjadi PR bersama. Sebagai contoh, saya akan berbagi pengalaman tentang hal tersebut.
Saya berdagang baik pakaian produksi lokal (beberapa produksi sendiri), maupun pakaian import. Pakaian import yang saya maksud adalah pakaian import yang bukan barang sisa, bukan barang rejeck, bukan barang yang disebut 'awul-awul' , tetapi barang produksi pabrik di Tiongkok yang memang ditujukan untuk eksport.
Pengalaman Import Barang dari Tiongkok / China
Sekarang ini pasti sering kita dengar banyak sekali seminar-seminar tentang cara import dari China, bagaimana memulainya, amankah, cara memilih barang, etc.. yang intinya mengajarkan cara dan keuntungan berbisnis barang import dari China. Secara garis besar, caranya kurang lebih sama dengan pengalaman penulis.
Pada medio 2012, saya dikenalkan oleh suplier pakaian di pusat grosir tanah abang dan ITC mangga dua dengan sebuah jenis produk pakaian yang bagus, tetapi dengan harga terjangkau. Saya mengambil beberapa kodi dan menjualnya di toko. Luar biasa, demand dari pelanggan sangat tinggi dan tak seberapa lama produk habis. Dilemanya sebagai pedagang, dimana ada profit, disitu akan terus dikejar.
Dua sampai tiga kali saya order ulang ke suplier. Sayang, saat hendak order yang keempat, barang sudah kosong dan dikatakan mungkin baru akan ada lagi 2-3 bulan lagi, itupun stok nanti dibatasi. Permintaan sangat tinggi, kulakan pun dibatasi. Imbasnya, barang yang masih ada di toko menjadi naik. Meski harga naik, permintaan masih saja tinggi. Saya pun memikirkan cara, bagaimana saya mendapat barang tersebut langsung dari negara asalanya. Tak apalah kena tangan kedua di negara produsen, kalau order di pabrik kan tidak mungkin. Tangan kedua pun siapa tahu juga lebih murah dari harga suplier dan lagi stok di suplier sering kosong dan berebut.
Saya lebih lanjut mencari informasi dengan googling. Setiap kali saya mencari produk-produk tersebut, selalu yang muncul adalah via situs Alibaba.com. Sangat powerfull sekali situs ini, dan ternyata saya baca review-review, Alibaba memang sedang menjadi marketplace top dunia. Di China, Alibaba dan Aliekpress merupakan raksasa dan market leader.
Iseng-iseng saya cari produk yang dimaksud dan chat dengan supliernya di aplikasi chat Alibaba (dikenal sebagai trade manager). Saya menanyakan deskripsi tentang produk yang saya maksud, apa kualitasnya, bagaimana detailnya, harga berapa, sistem pembayaran bagaimana, dan etc. Suplier menjelaskan dengan gamblang produk yang saya maksud, bahkan secara deduktif, dia langsung nembak saya dengan nama kualitas produk yang saya maksud. Pendek kata, suplier bisa menyediakan produk yang saya dapatkan di tanah abang/ mangga dua tersebut. Jika ditotal, harga barang adalah sama dengan harga yang saya dapatkan di suplier lokal. Bedanya, jika di suplier lokal harga belum termasuk ongkir, maka via sulier di Alibaba total harga barang sudah sampai toko saya alias door to door. Wow.. sudah lebih murah, barang stok bis milih lagi, saya pun melakukan order.
Karena baru pertama order dan ada 'rasa' takut tertipu, maka saya memutuskan order dalam jumlah kecil. Apalagi suplier maunya melayani order hanya dengan TT, moneygram, atau Western Union. Tidak mau ecrow (rekening bersama) karena prosesnya lama dan order kecil. Okelah, jika tertipu kurang dari 2 juta ta apalah, buat saya akan sebanding dengan jalan besar di depan mata jika seandainya barang benar-benar dikirim dan sesuai spesifikasinya.
Saya kirim order via email, semua dengan bahasa Inggris tentunya. Sangat mudah berbahasa Inggris dengan orang Tiongkok karena mereka sangat to the point dan pilihan katanya sederhana. Hanya sekitar bebarapa jam, email pun dibalas. Saya menggunakan jasa ekspedisi EMS yang tarifnya paling murah jika dibanding DHL, Fedex, atau jasa ekpedisi express swasta lainnya.
Jika menggunakan EMS akan ada ongkos bea cukai jika nilai barang sama atau lebih dari 500 $ US. Untuk mengakali biar tidak kena bea cukai, saya berpesan kepada suplier agar total belanja dibuat kurang dari nominal di atas. Paketnya kecil kok, jadi kalau dibilang kurang dari 500 $ masih nalar.
Pembayaran saya lakukan via Western Union. TT atau moneygram saya tidak mengerti mekanisnmenya. Jasa titip transfer belum tren waktu itu. Jika dengan Western Union, akan ada charge yang berbeda-beda sesuai dengan total transfer. Saya sudah mempertimbangkan charge tersebut dan sudah dimasukkan dalam komponen biaya. Cukup pergi ke kantor pos, isi aplikasi transfer Western Union, tak seberapa lama dipanggil untuk dikasih kode angka (saya lupa namanya) yang nantinya bisa diinfokan ke suplier untuk mencairkan dana yang kita transfer.
Setelah saya info kode angka tersebut, suplier langsung memvalidasinya. Setelah tervalidasi, barang yang saya order pun disiapkan. Butuh 3-4 hari katanya. Saya order sekitar 12 pcs saja, ya sekitar 3 kg lah dengan nilai hampir 2 juta-an. Pada hari ke-5 suplier menginfo saya barang sudah siap dan sekarang sedang dalam proses pengiriman ke ekspedisi (EMS, red).
Setelah barang dikirim, saya diberi no resi. Saya agak tenang setelah resi tersebut berhasil di index di tracking EMS. Sekarang tinggal menunggu apakah barang yang dikirim sesuai dan apakah lolos dari pembayaran bea cukai.
Tiga minggu total waktu yang dibutuhkan sampai barang sampai di tempat saya. Jadi sekitar 16 hari-an lah jika dikurangi waktu suplier mempersiapkan barang. Tidak ada biaya bea cukai karena nilai total kurang dari 500 $. Dan akhirnya, barang saya buka dengan berdebar.
Jumlah barang yang dikirim sesuai dengan pesanan, kualitas ternyata sama dengan barang yang beredar di tanah abang/ mangga dua, tetapi sayang, ada 3 produk yang sedikit cacat. Dilema sekali lagi menghinggapi, senang sudah ketemu jalan, tetapi kalau cacat susah juga ngejualnya. Saya ambil sisi positifnya saja. Mungkin suplier sedang kurang teliti, toh jika order di suplier lokal pun kadang kena barang cacat juga susah sekali return-nya. Niat saya untuk kembali import pun menyeruak kembali, toh barang yang sedikit cacat itu pun ternyata sudah laku di toko. Memang kalau sudah demand lebih tinggi dari supply, mudah sekali menjualnya, walau ada cacat minor.
Saya pun repeat order kali ini via sales yang cewek saja, siapa tahu lebih teliti. Order kedua dengan pola yang sama, tetapi dengan jumlah 24 pc. Barang kali ini datang dalam tempo yang hampir sama dengan order pertama. Bedanya, akal-akalan harga total 500 $ gagal dan saya terkena bea cukai. Memang saya sudah feeling bakal kena sih, berat aja lebih dari 6 kg, dibuat harga segitu pasti ada kecurigaan. Dan benar saja, barang saya dibongkar dan dikenai tarif cukai 600-ribu an. Sepertiga keuntungan jika barang terjual pun melayang.
Berarti saya harus cari cara lain agar tidak terkena cukai. Apalagi dalam rencana ke depan akan order dalam jumlah lebih banyak. Saya coba tanyakan hal tersebut ke suplier, mereka ternyata banyak rekomendasi kargo yang murah jika order dalam jumlah banyak. Yang dimaksud order dalam jumlah banyak katanya adalah jika total order lebih dari 10 kg. Saya pun menghubungi satu persatu kargo yang direkom. Kargo tersebut kebanyakan berkantor di Jakarta, punya rekanan gudang di China, dan melayani door to door juga. Total tarifnya sangat jauh dibawah pos express, dan harga sudah termasuk custome clearence.
Selanjutnya saya pun membuat order dan kali ini dalam jumlah banyak tetapi dengan menggunakan kargo. Prosenya ternyata lebih cepat sampai dibanding pos ekpress, ya terpaut 2-3 hari lah, hanya jika sudah barang sampai di Jakarta, saya harus transfer total ongkos kirimnya (dari China ke JKT dan JKT ke toko saya di Jawa). Jika dihitung-hitung, biaya cost total dengan cara ini adalah sekitar Rp. 10.000 per gram.
Saya terus melakukan order, mungkin berjalan sekitar 1.5 tahuan-an sebelum akhirnya memutuskan berhenti import setelah suply dari Jakarta menjadi lancar dan harganya lebih murah jika dibanding import sendiri. Mengapa bisa lebih murah? karena ada importir besarnya yang ambil langsung di pabrik dalam kuantitas raksasa. Bisnis pakaian ini pun memasuki era baru.
Saya sebut era baru karena harganya sangat murah, jauh jika dibanding ketika dulu import sendiri. Imbasnya, produk banjir dan harga di pasaran pun ikut turun. Turunnya pun sampai menggerus pasar produk lokal. Harga produk lokal dan import semakin dekat, jika dulu bisa terpaut ratusan ribu, sekarang hanya berjarak puluhan ribu. Sudah pasti pelanggan lokal pun beralih ke produk yang lebih bagus dengan harga murah.
Jualan pakaian lokal pun jadi tidak laku, produksi tinggal menunggu waktu stop. Dan saat itulah terasa kalau mencintai produk tanah air hanya akan menjadi sekedar slogan jika kualitas dan harga masih kalah dengan produk import.
Jika dulu masih bisa dicegah pemerintah dengan bea cukai yang tinggi, pembatasan import tertentu, sekarang sudah tidak bisa lagi karena sudah menjadi pasar bebas.
Ingin produk dengan kualitas apapun bisa, semua tergantung budget kita. Jika dulu barang dari China dikenal berkualitas rendah dengan harga murah, sekarang mereka juga bisa membuat produk dengan kualitas sedang s.d tinggi dengan biaya produksi yang masih tergolong murah.
Tenaga kerja murah, produksi massal, dan sokongan pemerintah yang kuat membuat mereka begitu powerfull. Masih ingat tidak beberapa tahun yang lalu pemerintah Tiongkok sengaja merendahkan nilai tukar uang mereka?! Strategi di luar nalar dan dugaan, di saat negara-negara lainnya berjuang gigih mempertahankan/ menguatkan kurs mata uangnya, mereka malah menurunkannya. Ternyata, strategi ini untuk meningkatkan eksport barang mereka, produk made in Tiongkok pun banjir dimana-mana, tidak hanya di tanah air.
Cukup bersimpati dengan usaha pemerintah sekarang untuk meningkatkan daya saing, walau masih sangat sulit membendung produk Tiongkok, setidaknya usaha tersebut sudah pada rel yang benar. Pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang akan menurunkan cost, adanya KUR bunga rendah dengan jaminan 'hanya' dengan usahanya merupakan angin segar bagi pengusaha UMKM. Kita berharap selanjutnya ada stabilitas di semua bidang, baik ekonomi, politik, sosbud, dan hankam.
Mungkin satu-satunya cara untuk mengerem invasi produk dari luar saat ini adalah dengan hanya mencintai produk-produk Indonesia. Seberapa kuat kita mencintai produk-produk dalam negeri? Ternyata, sangat berat prakteknya di lapangan, dan ini menjadi PR bersama. Sebagai contoh, saya akan berbagi pengalaman tentang hal tersebut.
Saya berdagang baik pakaian produksi lokal (beberapa produksi sendiri), maupun pakaian import. Pakaian import yang saya maksud adalah pakaian import yang bukan barang sisa, bukan barang rejeck, bukan barang yang disebut 'awul-awul' , tetapi barang produksi pabrik di Tiongkok yang memang ditujukan untuk eksport.
Pengalaman Import Barang dari Tiongkok / China
Sekarang ini pasti sering kita dengar banyak sekali seminar-seminar tentang cara import dari China, bagaimana memulainya, amankah, cara memilih barang, etc.. yang intinya mengajarkan cara dan keuntungan berbisnis barang import dari China. Secara garis besar, caranya kurang lebih sama dengan pengalaman penulis.
Pada medio 2012, saya dikenalkan oleh suplier pakaian di pusat grosir tanah abang dan ITC mangga dua dengan sebuah jenis produk pakaian yang bagus, tetapi dengan harga terjangkau. Saya mengambil beberapa kodi dan menjualnya di toko. Luar biasa, demand dari pelanggan sangat tinggi dan tak seberapa lama produk habis. Dilemanya sebagai pedagang, dimana ada profit, disitu akan terus dikejar.
Dua sampai tiga kali saya order ulang ke suplier. Sayang, saat hendak order yang keempat, barang sudah kosong dan dikatakan mungkin baru akan ada lagi 2-3 bulan lagi, itupun stok nanti dibatasi. Permintaan sangat tinggi, kulakan pun dibatasi. Imbasnya, barang yang masih ada di toko menjadi naik. Meski harga naik, permintaan masih saja tinggi. Saya pun memikirkan cara, bagaimana saya mendapat barang tersebut langsung dari negara asalanya. Tak apalah kena tangan kedua di negara produsen, kalau order di pabrik kan tidak mungkin. Tangan kedua pun siapa tahu juga lebih murah dari harga suplier dan lagi stok di suplier sering kosong dan berebut.
Saya lebih lanjut mencari informasi dengan googling. Setiap kali saya mencari produk-produk tersebut, selalu yang muncul adalah via situs Alibaba.com. Sangat powerfull sekali situs ini, dan ternyata saya baca review-review, Alibaba memang sedang menjadi marketplace top dunia. Di China, Alibaba dan Aliekpress merupakan raksasa dan market leader.
Iseng-iseng saya cari produk yang dimaksud dan chat dengan supliernya di aplikasi chat Alibaba (dikenal sebagai trade manager). Saya menanyakan deskripsi tentang produk yang saya maksud, apa kualitasnya, bagaimana detailnya, harga berapa, sistem pembayaran bagaimana, dan etc. Suplier menjelaskan dengan gamblang produk yang saya maksud, bahkan secara deduktif, dia langsung nembak saya dengan nama kualitas produk yang saya maksud. Pendek kata, suplier bisa menyediakan produk yang saya dapatkan di tanah abang/ mangga dua tersebut. Jika ditotal, harga barang adalah sama dengan harga yang saya dapatkan di suplier lokal. Bedanya, jika di suplier lokal harga belum termasuk ongkir, maka via sulier di Alibaba total harga barang sudah sampai toko saya alias door to door. Wow.. sudah lebih murah, barang stok bis milih lagi, saya pun melakukan order.
Karena baru pertama order dan ada 'rasa' takut tertipu, maka saya memutuskan order dalam jumlah kecil. Apalagi suplier maunya melayani order hanya dengan TT, moneygram, atau Western Union. Tidak mau ecrow (rekening bersama) karena prosesnya lama dan order kecil. Okelah, jika tertipu kurang dari 2 juta ta apalah, buat saya akan sebanding dengan jalan besar di depan mata jika seandainya barang benar-benar dikirim dan sesuai spesifikasinya.
Saya kirim order via email, semua dengan bahasa Inggris tentunya. Sangat mudah berbahasa Inggris dengan orang Tiongkok karena mereka sangat to the point dan pilihan katanya sederhana. Hanya sekitar bebarapa jam, email pun dibalas. Saya menggunakan jasa ekspedisi EMS yang tarifnya paling murah jika dibanding DHL, Fedex, atau jasa ekpedisi express swasta lainnya.
Jika menggunakan EMS akan ada ongkos bea cukai jika nilai barang sama atau lebih dari 500 $ US. Untuk mengakali biar tidak kena bea cukai, saya berpesan kepada suplier agar total belanja dibuat kurang dari nominal di atas. Paketnya kecil kok, jadi kalau dibilang kurang dari 500 $ masih nalar.
Pembayaran saya lakukan via Western Union. TT atau moneygram saya tidak mengerti mekanisnmenya. Jasa titip transfer belum tren waktu itu. Jika dengan Western Union, akan ada charge yang berbeda-beda sesuai dengan total transfer. Saya sudah mempertimbangkan charge tersebut dan sudah dimasukkan dalam komponen biaya. Cukup pergi ke kantor pos, isi aplikasi transfer Western Union, tak seberapa lama dipanggil untuk dikasih kode angka (saya lupa namanya) yang nantinya bisa diinfokan ke suplier untuk mencairkan dana yang kita transfer.
Setelah saya info kode angka tersebut, suplier langsung memvalidasinya. Setelah tervalidasi, barang yang saya order pun disiapkan. Butuh 3-4 hari katanya. Saya order sekitar 12 pcs saja, ya sekitar 3 kg lah dengan nilai hampir 2 juta-an. Pada hari ke-5 suplier menginfo saya barang sudah siap dan sekarang sedang dalam proses pengiriman ke ekspedisi (EMS, red).
Setelah barang dikirim, saya diberi no resi. Saya agak tenang setelah resi tersebut berhasil di index di tracking EMS. Sekarang tinggal menunggu apakah barang yang dikirim sesuai dan apakah lolos dari pembayaran bea cukai.
Tiga minggu total waktu yang dibutuhkan sampai barang sampai di tempat saya. Jadi sekitar 16 hari-an lah jika dikurangi waktu suplier mempersiapkan barang. Tidak ada biaya bea cukai karena nilai total kurang dari 500 $. Dan akhirnya, barang saya buka dengan berdebar.
Jumlah barang yang dikirim sesuai dengan pesanan, kualitas ternyata sama dengan barang yang beredar di tanah abang/ mangga dua, tetapi sayang, ada 3 produk yang sedikit cacat. Dilema sekali lagi menghinggapi, senang sudah ketemu jalan, tetapi kalau cacat susah juga ngejualnya. Saya ambil sisi positifnya saja. Mungkin suplier sedang kurang teliti, toh jika order di suplier lokal pun kadang kena barang cacat juga susah sekali return-nya. Niat saya untuk kembali import pun menyeruak kembali, toh barang yang sedikit cacat itu pun ternyata sudah laku di toko. Memang kalau sudah demand lebih tinggi dari supply, mudah sekali menjualnya, walau ada cacat minor.
Saya pun repeat order kali ini via sales yang cewek saja, siapa tahu lebih teliti. Order kedua dengan pola yang sama, tetapi dengan jumlah 24 pc. Barang kali ini datang dalam tempo yang hampir sama dengan order pertama. Bedanya, akal-akalan harga total 500 $ gagal dan saya terkena bea cukai. Memang saya sudah feeling bakal kena sih, berat aja lebih dari 6 kg, dibuat harga segitu pasti ada kecurigaan. Dan benar saja, barang saya dibongkar dan dikenai tarif cukai 600-ribu an. Sepertiga keuntungan jika barang terjual pun melayang.
Berarti saya harus cari cara lain agar tidak terkena cukai. Apalagi dalam rencana ke depan akan order dalam jumlah lebih banyak. Saya coba tanyakan hal tersebut ke suplier, mereka ternyata banyak rekomendasi kargo yang murah jika order dalam jumlah banyak. Yang dimaksud order dalam jumlah banyak katanya adalah jika total order lebih dari 10 kg. Saya pun menghubungi satu persatu kargo yang direkom. Kargo tersebut kebanyakan berkantor di Jakarta, punya rekanan gudang di China, dan melayani door to door juga. Total tarifnya sangat jauh dibawah pos express, dan harga sudah termasuk custome clearence.
Selanjutnya saya pun membuat order dan kali ini dalam jumlah banyak tetapi dengan menggunakan kargo. Prosenya ternyata lebih cepat sampai dibanding pos ekpress, ya terpaut 2-3 hari lah, hanya jika sudah barang sampai di Jakarta, saya harus transfer total ongkos kirimnya (dari China ke JKT dan JKT ke toko saya di Jawa). Jika dihitung-hitung, biaya cost total dengan cara ini adalah sekitar Rp. 10.000 per gram.
Saya terus melakukan order, mungkin berjalan sekitar 1.5 tahuan-an sebelum akhirnya memutuskan berhenti import setelah suply dari Jakarta menjadi lancar dan harganya lebih murah jika dibanding import sendiri. Mengapa bisa lebih murah? karena ada importir besarnya yang ambil langsung di pabrik dalam kuantitas raksasa. Bisnis pakaian ini pun memasuki era baru.
Saya sebut era baru karena harganya sangat murah, jauh jika dibanding ketika dulu import sendiri. Imbasnya, produk banjir dan harga di pasaran pun ikut turun. Turunnya pun sampai menggerus pasar produk lokal. Harga produk lokal dan import semakin dekat, jika dulu bisa terpaut ratusan ribu, sekarang hanya berjarak puluhan ribu. Sudah pasti pelanggan lokal pun beralih ke produk yang lebih bagus dengan harga murah.
Jualan pakaian lokal pun jadi tidak laku, produksi tinggal menunggu waktu stop. Dan saat itulah terasa kalau mencintai produk tanah air hanya akan menjadi sekedar slogan jika kualitas dan harga masih kalah dengan produk import.
Jika dulu masih bisa dicegah pemerintah dengan bea cukai yang tinggi, pembatasan import tertentu, sekarang sudah tidak bisa lagi karena sudah menjadi pasar bebas.
MAU DAPET PULSA GRATIS???? MAMPIR KE WEBSITE KITA YUK
ReplyDeletePasti JP
Uang Asli Indonesia
Poker 99 Domino
Agen Judi Poker Online Terpercaya
Situs Agen Judi Poker Online Terpercaya
Link Alternatif Pasti Poker
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan ingin seperti saya.. Perkenalkan nama saya abdul rochman junaidy umur 38 tahun Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal yaitu uang gaib karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 785 juta saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya. Secara tidak sengajah sewaktu saya buka-buka internet saya menemukan salah satu situs abah duihantoro saya baca semua isi situs beliau akhirnya saya tertarik untuk meminta bantuan kepada abah duihantoro. Awalnya sih memang saya ragu dan tidak percaya tapi selama beberapa hari saya berpikir, akhirnya saya memberanikan diri menghubungi abah duihantoro di nomer 085298463149 singkat cerita alhamdulillah beliau sanggup membantu saya melalui pesugihan uang gaib sebesar 2 milyard dan pada saat itulah saya sangat pusing memikirkan bagaimana cara saya berusaha agar bisa memenuhi persyaratan yg abah sampaikan sedangkan saya tidak punya uang sama sekali. Akhirnya saya keliling mencari pinjaman alhamdulillah ada salah satu teman saya yg mau meminjamkan uangnya akhirnya saya bisa memenuhi
Deletesyarat yg abah duihantoro sampaikan.. singkat cerita selama 3 hari saya sudah memenuhi syaratnya saya dapat telpon dari abah untuk cek saldo rekening saya,, saya hampir pingsan melihat saldo rekening saya sebesar 2M 150 ribu rupiah. Singkat cerita bagi saudara(i) dimanapun anda berada jika anda menemukan pesan saya ini dan anda sudah berhasil mohon untuk di sebarkan agar saudara(i) kita yg diluar sana yg sedang dalam himpitan hutang atau ekonomi semua bisa bebas.. Jika saudara(i) ingin seperti saya silahkan konsultasi atau hubungi abah duihantoro di 085298463149 / whatsapp +6285298463149 sosok beliau sagat baik dan peramah dan sagat antusias membantu orang susah. Demi allah demi tuhan inilah kisah nyata saya abdul rochman junaidy semoga dengan adanya pesan singkat ini bisa bermanfaat sekian dan terima kasih...
kalau boleh tau saat menggunakan cargo apakah masih kena bea cukai? thanks
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletekalau cargo borongan sistem nya door to door service. jadi harga yang ditawarkan sudah include pajak, custom, bea cukai. untuk info lebih lanjut bisa hubungi kami www.xingliecargo.com. Whatsapp: 08777-308-1112 / 08129633-3382 thankyou
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKulakan barang impor china kalau di indonesia di mana, kak?
ReplyDeletetokopedia/shoppe ada. jika butuh jasa cargo import china bisa hubungi kami ya kak. silahkan kunjungi website kami www.xingliecargo.com. Whatsapp: 08777-308-1112 / 08129633-3382 thankyou
DeleteMinat kalau harga nya all in by air di bawah 100rb per kg, kalau di atas 100rb percuma gak bisa jual barang.
DeleteSolusi import barang dari China, menggunakan jasa forwarder import door to door khususnya dari China ke Indonesia (harga termasuk pajak,cukai,pengurusan lain-lain) - Xing Lie Cargo 0812-9633-3382
ReplyDeleteXing Lie Cargo adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa forwarder borongan door to door service. Sebagai penyedia jasa import barang, kami memiliki kantor pusat di Jakarta Utara dan memiliki agent dari negara China, Singapore, Korea, Taiwan, Thailand, Hongkong dll.
Service kami meliputi:
DOOR TO DOOR SERVICE
- Harga ALL IN (termasuk pajak,cukai, pph, ppn, custom clearance, transportasi, dll) diantar sampai ke tempat tujuan anda
KIRIMAN PER KG (VIA UDARA)
Kami menerima jasa pengiriman barang via udara dengan perhitungan per kg, min 5 kg.
KIRIMAN PER KUBIC
Kami juga menyediakan jasa pengiriman barang dengan kuantiti kecil, per kubic. Satu kubic adalah volume sebesar panjang (1m) x lebar (1m) x tinggi (1m)
FLASH RMB Transfer
Anda cukup mentransfer Rupiah ke rekening BCA kami, dalam tempo 1x24 jam, RMB sudah di-transfer ke supplier anda di China
Berikut ini kelebihan mengimport barang melalui Xing Lie Cargo :
- Harga ALL IN (termasuk pajak,cukai, pph, ppn, custom clearance, transportasi, dll) diantar sampai ke tempat tujuan anda
-Pembayaran jasa ekspedisi anda bayar setelah barang tiba di Gudang kami di Jakarta.
- Memberikan garansi untuk kendala di bea cukai atau barang hilang.
-Tidak ada hidden cost/biaya siluman/biaya tambahan ketika barang tiba di Indonesia.
-Menerima ukur ulang kubikasi / timbangan dan menjamin proses penagihan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan tidak dilebih-lebihkan.
- Menerima COD.
Kami Dapat Membantu Anda Dalam Import Barang seperti :
1. SPAREPART (Mobil,Motor,Alat Berat,Catridge,Bearing, Mur, Baut DLL)
2. AKSESORIS (Handphone,Rumah,Elektronik.Fashion,Jam tangan, Camera DLL)
3. ELEKTRONIK (LED,CCTV,AC,Printer,CPU,Kulkas,DLL)
4. MESIN (Engraving,Embroider,Grinder,Press,Cutting,Edm,Leather,DLL)
5. GARMENT & TEXTILLE (Baju,Topi,Garment, Celana,Jaket,Sepatu,Tas,Tekstil,Kain,Taplak Meja,Wallpaper, PVCDLL)
6. ALAT KESEHATAN / Medical Equipment (Dental,Kursi Dental ,Alat Rumah Sakit, Alat Kosmetik DLL)
7. CAIRAN (Tinta,Oli,Minyak,Kosmetik,DLL)
8. KIMIA / CHEMICAL (Bubuk,Cair,DLL)
Info lebih lanjut bisa menghubungi kami:
Xing Lie Cargo
Mobile Phone & Whatsapp: 0812-9633-3382
Website : http://www.xingliecargo.com
E - MAIL : info@xingliecargo.com
Instagram : @xingliecargo
biaya diluar harga produk smpe brp ya pak.misal baju dgn berat 5kg maka brp total ongkir dr china smp k jkt,estimasi aja.mhn respon nyaaa
ReplyDeleteCara untuk import barang gimana? Coba cek aja youtube ini https://www.youtube.com/channel/UCg0E79aclP6Zlwve2rddL2w
ReplyDelete