Tuesday, 11 April 2017

Panduan Binsis Online untuk Pemula

Bisnis online sedang naik daun sekarang. Semakin meningkatnya jumlah pengguna internet, baik yang diaskes via dekstop maupun smartphone, membuat bisnis online semakin ramai. Belanja secara online menjadi pola baru di masyarakat. Dan pastinya, transaksi online akan terus meningkat di masa-masa yang akan datang.

Memulai bisnis online sangat mudah jika dibandingkan dengan secara offline. Jika secara offline, kita setidaknya akan menggunakan lebih banyak waktu dengan langsung menawarkan barang ke kolega, saudara. Bahkan, modal akan lebih besar jika harus mengontrak sebuah kios/ ruko.

Dengan secara online, kita cukup mengupload produk dengan internet dan selanjutnya tinggal menunggu ada order yang masuk sembari melakukan rutinitas lain. Kita juga tidak wajib punya sebuah toko/ kios/ ruko pada awal bisnis online karena pada dasarnya dengan mengupload produk kita, misalnya di jejaring sosial semacam instagram, kita sudah mempunyai kios/ ruko secara virtual. Pendeknya, dengan bisnis secara online, akan ada efesiensi. Maka dari itu, jamak kita jumpai sekarang, seseorang yang kesehariannya sudah sibuk ngantor tetapi masih jualan produk secara online. Mereka sedang mencari nilai tambah.

Tentu akan lebih baik jika bisnis online dipadu dengan adanya kios/ ruko/ toko (secara offline). Dengan memiliki toko, kepercayaan pembeli kepada kita akan semakin tinggi, apalagi jika toko tersebut terindeks di google map, terlihat jelas di street view, dan mempunyai rating yang bagus di google my business.
Lantas, bagaimanakah cara memulai bisnis online? 
Tentukan produk yang akan dijual
Pertama-tama kita harus menentukan apa saja yang akan kita jual secara online. Ada banyak sekali pilihan dalam berbisnis, akan tetapi akan lebih baik jika kita berbisnis sesuai dengan hasrat kita, biasa disebut passion. Dengan berbisnis sesuai passion, semua hambatan, tantangan, rintangan, gangguan yang mungkin muncul akan lebih mudah diatasi. Sebagai contoh misalnya, passion kita dalam hal petualangan/ kegiatan advanturing. Kita bisa menjual produk sepatu safety boots, sandal gunung, perlengkapan camping, bandana, jaket waterproof, dan lain-lain. Karena passion kita di advanturing, biasanya kita akan cepat tanggap jika ada pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan, bahkan kita bisa menambahkan informasi yang sifatnya edukatif disela-selanya, sehingga pelanggan merasa berbelanja di tempat yang expert.

Tentukan darimana produk yang akan dijual
Kita harus menentukan apakah produk yang akan kita jual merupakan produksi sendiri atau bukan. Menjual produk hasil produksi sendiri mempunyai nilai tambah tersendiri. Dengan memproduksi barang sesuai dengan desain kita sendiri, barang yang kita jual  bukanlah barang pasaran, kita tidak akan terjebak dalam skema perang harga karena menjual produk yang sama dengan penjual lainnya. Tinggal kepintaran kita dalam mencipta desain dan memilih bahan yang tentu disesuaikan dengan target konsumen.

Jika kita memilih menjual produk yang bukan hasil produksi sendiri, berarti kita harus mencari suplier yang valid dan terpercaya. Ada banyak cara dalam mencari suplier, kita bisa mencari secara offline maupun online. Secara offline dengan langsung berkunjung ke alamat suplier, misalnya yang jamak dilakukan sekarang adalah dengan datang langsung ke pasar metro tanah abang, pusat grosir tekstil yang katanya terbesar se-Asia Tenggara. Dengan cara seperti ini, peluang kita tertipu rendah, akan tetapi besar dibiaya transport. Untuk mengakalinya, biasanya setelah kunjungan pertama, order berikutnya cukup dengan transfer saja layaknya beli secara online, toh suplier sudah kenal dan lokasinya sudah tahu.

Cara kedua adalah mencari produk secara online. Dibanding dengan cara pertama (offline), risiko order secara online lebih besar, apalagi jika kita langsung transfer ke rekening suplier online tersebut. Agar terhindar dari tindak penipuan, cek dan re-cek dulu sebelum dana ditransfer. Cari suplier yang memiliki alamat yang jelas, kalau bisa yang ada toko dan terindeks di google map, terlihat di street view, dan memiliki rating yang bagus di google my business. Tanyakan kepada mbah google ada gak kasus penipuan suplier tersebut, misal cari di google search 'Toko A penipu', jika tidak ada maka akan menjadi tambahan nilai positif. Cek juga seberapa aktif produk dari suplier tersebut di update, biasanya suplier yang istimewa akan selalu mengupdate produknya, baik di website, maupun jejaring sosialnya (facebook, twitter, instagram). Jangan lupa juga add pin BBM, add Line, dan kontak di WA (whatsapp), coba tanyakan produk yang Anda lihat di website-nya, seberapa cepat suplier merespons, jadikan pertimbangan.

Cara lain mencari suplier secara online adalah dengan masuk ke marketplace, semisal Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak. Marketplace tersebut dilengkapi dengan rekening bersama, sehingga potensi tertipu akan sangat rendah. Uang yang kita transfer akan ditahan dulu di rekening marketplace, baru setelah barang kita terima dan tidak ada komplain (artinya barang yang dikirim sesuai dengan yang ditawarkan), baru dana bisa dicairkan oleh penjual. Dengan cara ini, kita cukup melihat rating si penjual yang biasanya disertai dengan review-review dari sang pembeli. Cari penjual dengan rating lebih dari 4.5 (paling bagus rating 4.8 ke atas) untuk amannya.

Bagaimana produk tersebut dijual
Setelah menentukan produk dan darimana didapatkan, sekarang tiba saatnya menjual produk tersebut. Pada dasarnya menjual produk secara online bisa dengan 2 cara, yaitu: berjualan produk yang distok sendiri atau berjualan sebagai dropshipers. Dengan berjualan stok sendiri berarti kita akan mempacking dan mengirimkan sendiri ke jasa ekspedisi, sedangan dengan dropshipers kita hanya mentransfer sejumlah tertentu ke suplier dan selanjutnya suplier akan mempacking dan mengirimkan produk dengan menulis nama kita sebagai pengirim.

Jika dipikir-pikir memang enak berjualan ala dropshipers, tidak ada resiko stok barang, akan tetapi performa bisnis kita akan sangat bergantung dengan respons dari suplier. Jika suplier sedang sibuk dan respons lambat, ada kalanya pertanyaan pelanggan jadi ikut lama kita jawab, bahkan yang paling vital ketika pelanggan meminta no resi pengiriman, baru 3 hari bisa kita jawab saking sibuknya suplier mengurusi banyak ordernya. Pada akhirnya pelanggan jadi jera dan berefek kita kehilangan pelanggan. Mempunyai suplier yang responsif jadi syarat mutlak jika ingin binsis nyaman sebagai dropshipers.

Lain halnya jika kita bisnis dengan stok sendiri, kita tidak bergantung kepada siapa pun, memang ada resiko stok mati dan modal lebih besar, tetapi respon ke penjual bisa sangat cepat, resi bisa langsung kita info setelah barang terkirim, kualitas barang bisa kita cek sebelum dikirim, sehingga pelanggan merasa terlayani dengan sangat baik. Biasanya kita akan memperoleh pelanggan yang loyal dengan sistem ini, dan bukan tidak mungkin mereka kemudian memberikan review yang bagus dan merekomendasikan kepada teman-temannya.

Bagaimana cara memasarkan produk tersebut
Menjual produk secara online bisa dilakukan dengan banyak cara. Cara pertama dan seharusnya kita miliki adalah website/ blog yang menjadi toko lengkap kita secara online. Untuk pemula, bisa menggunakan website yang gratisan, semisal blogger atau wordpress. Yang terpenting, pada website tersebut harus mencantumkan alamat - kontak yang jelas, navigasi menu yang sederhana tetapi memudahkan, selalu update jika ada produk baru, membuat katalog produk, dan jangan lupa dilengkapi dengan berita informatif lainnya semisal: cara berbelanja, forum answer and queshion (FAQ). Seiring dengan waktu, jika dirasa perlu nanti kita bisa beli domain yang berbayar, walau hosting masih gratisan. Cukup murah kok domain berbayar, sekitar 120.000 IDR langganannya per tahun.

Tahap berikutnya, jangan lupa mendaftarkan bisnis anda di google my business dan google map. Dengan terindeksnya bisnis kita di google, pelanggan akan semakin percaya, apalagi jika kemudian kita memiliki toko fisik dan terlihat di review dan street view.

Untuk meningkatkan penjualan dan traffic ke web, kita juga harus aktif memperkenalkan toko online dan produk kita dijejaring sosial. Saat ini jejaring sosial yang sedang on fire adalah instagram. Buat foto yang menarik, selipkan informasi yang jelas, dan  posting di instagram Anda. Jangan lupa share postingan instagram tersebut di facebook dan twitter juga.

Untuk menambah followers Anda di instagram tidak ada salahnya buat promo-promo yang menarik di waktu tertentu, misal dengan kuis berhadiah sebuah jaket gunung. Bertambahnya followers berarti semakin banyak yang melihat produk kita. Nanti kalau followers kita jumlahnya ratusan ribu, bukan tidak mungkin akan ada orang yang ingin produknya diiklankan di instagram kita dengan membayar jumlah tertentu. Kita menjadi selebgram dan ada tambahan baru selain bisnis yang kita geluti sekarang. Seperti kata pepatah "sambil menyelam minum air".

Cara lain yang lebih direct dalam menjual produk adalah dengan langsung masuk ke marketplace semacam: Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Menjual produk di marketplace sangatlah mudah dan menarik, banyak sekali promo-promo yang ditawarkan, seperti yang paling hot promo gratis ongkir. Meskipun mudah, tetapi berjualan di marketplace sangat 'kejam'. Kita akan berhadapan langsung dengan suplier sendiri, bersama-sama berhadapan dengan seller sejenis yang bukan tidak mungkin terjerat dalam skema perang harga. Jika kita menjual produksi sendiri, berjualan di marketplace tidaklah menjadi soal. Pada akhirnya, yang paling penting ketika berjualan di marketplace adalah menjaga performa toko hingga rating tetap baik, biasanya 4.5 ke atas.

Menentukan Harga Produk
Harga produk adalah bagian yang paling penting dalam bisnis. Sewajarnya keuntungan bisnis adalah berkisar di 20-30 persen dari harga pokok penjualan (HPP). Menetukan harga jual produk sangat bergantung kepada tingkat persaingan, jumlah permintaan, jumlah penawaran, modal yang kita keluarkan untuk operasional, sewa kios, gaji karyawan, dan masih banyak lagi. Sangat situasional dan tidak bisa digeneralisir. Harga produk yang terbaik adalah nilai tertentu yang bisa membuat toko kita tetap menghasilkan keuntungan, tetapi tidak merusak harga dipasaran. Jika kita meninginkan long term business kita harus menjaga harga di pasaran bukan?

Alat dan Kelengkapan Bisnis Online
Untuk merealisakian bisnis online yang sudah kita rencanakan, kita harus memiliki alat dan kelengkapan untuk menunjangnya.

  1. Rekening Bank: bisnis online akan melibatkan proses transfer, kita harus mempunyai rekening bank. Minimal kita harus punya satu, lebih baik jika ada banyak, berarti pembeli akan punya banyak pilihan. Rekening yang banyak digunakan sekarang adalah: Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI. Jangan lupa mengaktifkan internet banking/ mobile banking, dan meminta token ke bank untuk menunjang bisnis online Anda.
  2. Laptop/ Komputer: kita harus memiliki laptop/ komputer bukan hanya untuk buat/ update website, jejaring sosial, tetapi juga untuk cek internet banking agar cepat memvalidasi jika ada transferan yang masuk. Komputer/ Laptop juga bisa untuk membuat neraca bisnis kita.
  3. Smartphone: kita bisa melayani pelanggan kapan dan dimanapun dengan telepon pintar, termasuk juga upload produk.
  4. Internet: Syarat wajib bisnis online harus ada internet. Sekarang sudah banyak paketan yang murah, cari yang kuota besar dan signyal bagus di daerah Anda. Jika ada dana lebih, gunakan layanan internet yang stabil semacam Indihome, untuk menunjang bisnis online Anda.
  5. Kartu Kredit: Ini tidak wajib, tetapi akan memudahkan bisnis kita jika ada. Kita bisa mengkulak produk, menstok, dan kemudian menjualnya dengan modal kartu kredit. Lumayan dapat jangka waktu lebih dari 1 bulan untuk melunasi. Dengan langsung lunas, kita tidak akan kena bunga. Yang paling penting, hanya gunakan kartu kredit maksimal sebesar omset penjualan per bulan. Kartu kredit hanya disarankan untuk usaha yang sudah jalan.

1 comment:

  1. Halo, Pak/Bu. Kalau rating 4.5 tapi yang memberi rating hanya dua orang apa bisa dipercaya?

    ReplyDelete