Thursday, 13 April 2017

Menikmati Malam di Pedestrian Malioboro dengan Wedang Ronde

Akhirnya, Jogja sekarang punya tempat yang nyaman untuk nongkrong dan sekedar menghabiskan waktu di malam hari sambil menghalau kepenatan dari rutinitas. Tempat tersebut adalah Kawasan Pedestrian Malioboro yang membentang di sisi timur jalan dari Stasiun Tugu hingga titik 0 km.

Pedestrian Malioboro di malam hari
Pedestrian Malioboro di malam hari

Kawasan ini dulunya adalah 'lahan' parkir. Sekarang, kawasan ini dirubah menjadi area pedestrian dan tidak boleh digunakan untuk parkir. Parkir direlokasi di tempat lain, yaitu di area parkir Abu Bakar Ali dekat dengan stasiun.

Kawasan pedestrian dilengkapi dengan tempat duduk, jalan cukup lebar, dan tak lupa beberapa titik kantong sampah. Sangat nyaman jika digunakan joging di pagi hari, udara pagi di Jogja masih cukup sejuklah. Pun demikian juga dengan di malam hari, cuma pastinya akan mengganggu jika digunakan untuk joging karena sangat padat pengunjungnya, beda dengan di pagi hari.

Malam hari cocoknya adalah untuk jalan-jalan atau nongkrong. Kawasan pedestrian ini menjadi berkah bukan hanya buat turis, tetapi juga untuk penduduk lokal yang memang kekurangan tempat ruang terbuka selama ini.

Salah satu tempat favorit saya ketika jalan-jalan di Malioboro adalah nongkrong Wedang Ronde Pak Nur. Angin malam yang mulai dingin paling pas diimbangi dengan minum minuman hangat. Wedang ronde yang berisi ronde, roti tawar, kolang-kaling/ nata de coco, kacang tabur, dan kuah manis jahe langsung membuat badan hangat. Harganya pun cukup bersahabat untuk ukuran kawasan wisata, hanya Rp. 7000 saja.

Wedang Ronde Pak Nur

Wedang Ronde Pak Nur


Wedang ronde Pak Nur biasanya paling awal buka jam 8 malam, dan baru tutup jika sudah habis atau sampai setengah tiga dinihari. Pak Nur biasanya mangkal di sebelah selatan Malioboro Mall, seberang pertigaan Dagen, disamping toko Bucheri. Wedang khas Jogja ini memang banyak dijual di kawasan pedestrian ini. Tempat wisata pastinya harus mengangkat nilai-nilai daerah juga khan, termasuk didalamnya minuman khas Jogja.

Kawasan pedestrian biasanya mulai berangsur sepi ketika jarum jam menunjukkan angka pukul 12.00. Hingar bingar Malioboro  mulai akan menggeliat lagi menjelang Shubuh bertepatan dengan aktifitas para pedagang pasar Beringharjo mulai mempersiapkan dagangannya.

No comments:

Post a Comment