Wednesday, 26 April 2017

Pengalaman pertama lari 10k di event Mandiri Jogja Marathon 2017

Ternyata, memang mengasyikkan ikutan event lari. Menyesal gak nimbrung di olahraga yang lagi trend ini dari dulu. Beda banget sense-nya, lari sekarang bukan hanya olahraga, tapi juga sudah jadi gaya hidup.

Saya sebenarnya sudah merencanakan untuk rutin lari pagi sejak 3 tahun yang lalu. Saya menyadari bahwa physical fitness saya sangat rendah karena lebih banyak menghabiskan waktu kerja di depan laptop. Saya butuh olahraga.

Saking semangatnya dahulu, sepatu lari pun sudah dibeli, waktu itu beli di Lazada yang kebetulan ada diskon sepatu running original Puma Axis v3. Keren dan empuk, tapi sayang salah ukuran. Kaki saya size 39, saya beli size yang sama. Dan ternyata, gak enak kalau dipakai lari karena terlalu pas. Ujung jari sering bergesekan dengan ujung sepatu, kalau dipakai lama bisa-bisa sepatu yang jebol atau sebaliknya, kuku/ ujung jari yang traumatis. Harusnya saya beli 1-2 size di atas size standart, baru nyaman dipakai. Buat pengalaman saja.

Tak terasa waktu berlalu, tak terasa pula rencana lari pagi pun tinggal menjadi sebuah rencana. Aktifitas fisik hanya saya sandarkan pada kegiatan rutin futsal seminggu sekali, lebih baik daripada tidak sama sekali. Berat saya pun stabil dikisaran 63 kg dengan tinggi badan 164 cm. Sekilas nampak ideal jika dihitung indeks massa tubuhnya (IMT = 23.43), sayang tidak terdistribusi merata, lebih banyak mengumpul di perut (buncit), mungkin istilahnya obesitas sentral.

Hingga tiba saat itu. Akhir bulan Maret, saya mendapatkan free slot event Mandiri Jogja Marathon 2017 dari Mandiricard (cerita lengkapnya bisa dibaca di Tiket Gratis Mandiri Jogja Marathon 2017). Event akan dilaksanakan pada 23 April 2017, berarti masih ada waktu mempersiapkan diri sekitar 3 minggu lebih. Berhubung tiket yang didapatkan adalah kategori 10k dan status saya adalah beginner, berarti saya harus benar-benar menyusun rencana latihan dengan sebaik-baiknya.

Seperti halnya kebanyakan terjadi pada beginner lainnya, googling menjadi andalan dalam menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai seluk beluk lari. Dari istilah lari, teknik lari, cara mengambil nafas, sampai pembuatan program menjadi menu-menu yang wajib diketahui. Saya kemudian membuat program lari sendiri sesuai dengan kemampuan.

Sebenarnya, akan lebih baik jika program dibuat oleh trainer pribadi, tapi berhubung saya amatiran dan hanya berlari untuk sehat (bukan prestasi), saya sendiri yang menjadi trainer. Objek sekaligus subjek, luar biasa.

Program latihan lari 10k
Ada waktu 3 minggu lebih, idealnya program lari 10k dilaksanakan dalam waktu sekurang-kurangnya 2 bulan. Secara durasi waktu, saya sudah terlambat. Dalam 3 minggu+ saya harus bisa lari 10k bagaimanapun caranya.

Sebagai info, Cut Off Time (COT) dari lomba Mandiri Jogja Marathon 2017 adalah 2 jam. Lebih dari waktu tersebut akan dianggap DNF alias do not finish sehingga tidak berhak mendapat medali finisher. Dua jam menjadi target waktu maksimal saya dalam latihan.

Just for Informations, para pelari elits (atlet) akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit dalam lombak 10k, sementara pelari amatir rata-rata di waktu 1 jam. Seberapa dekatkah kemampuan saya dengan mereka?

Saya menggunakan sebuah aplikasi running di play store, nama aplikasinya RUN dari Fitness22. Navigasinya sangat mudah. Jarak, waktu, kecepatan, dan kalori yang terbakar tercatat dengan baik. Hasil lari juga bisa di-share ke sosial media jika ingin 'pamer'. Peta track lari juga tetap tercatat meski tanpa aktif data karena menggunakan GPS/ satelit.

Latihan pertama: Jum'at 31 Maret 2017
Selalu yang paling berat adalah mengawali. Saya sengaja memilih waktu di pagi hari dan berlokasi di lapangan sepakbola. Selain sepi, di pagi hari udara juga sangat segar. Program lari saya akan maksimal.

Berhubung ini adalah hari pertama latihan, saya akan melihat berapa batas maksimal kemampuan saya. Dan hasilnya, saya hanya mampu memutari lapangan sebanyak 5x tanpa henti, atau sekitar 1.60 km, dan mata langsung berkunang-kunang, nafas memburu, dan kaki terasa pegal.

Latihan kedua: Sabtu, 1 April 2017
Target saya hari ini adalah lari 1 x 5 kali putaran lapangan plus bonus lari tambahan semampunya. Kecepatan saya akan buat senyaman mungkin yang membuat nafas tidak tersengal. istilahnya Easy run. Saya baru mengetahui teknik ini setelah googling pasca latihan pertama yang berakhir pucat.

Dengan easy run, saya berhasil melahap 1 x 5 putaran lapangan plus bonus lari tambahan semampunya atau sekitar 2.18 km dengan 1x istirahat sekitar 4 menit dengan sedikit rasa pegal walau nafas tidak terlalu ngos-ngosan.  walau catatan waktunya masih rendah, sekitar 15:04 menit dengan kecepatan 11:06 min/km ditambah waktu istirahat 4 menit.

Latihan ketiga: Selasa, 4 April 2017
Dua hari latihan berturut-turut pada jum'at dan sabtu ternyata baru terasa cenat-cenutnya pada hari minggu dan senin. Saya off-kan saja untuk recovery. Saya baru mulai berlatih lagi pada hari selasa. Latihan kali ini tidak di lapangan seperti biasanya, tetapi di lapangan futsal yang kebetulan sudah jadi jadwal rutin saya tiap selasa pagi. Saya datang lebih awal ke lapangan untuk lari-lari terlebih dahulu. Sekitar 1.83 km saya lahap dalam waktu 14:57 menit dengan metode easy run diselingi dengan lari sedikit lebih cepat tanpa istirahat. Kelar lari, saya lanjutkan dengan bermain futsal cukup lama sampai sekitar 2 jam-an.

Latihan keempat: Kamis, 6 April 2017
Saya mulai sadar waktu semakin mepet, saya harus meningkatkan jumlah km lari saya. Latihan hari ini saya menargetkan 2 x 5 putaran lapangan deselingi satu kali istirahat. Hasilnya, saya mampu melahapnya dalam waktu 25:04 menit dengan jarak 3.44 km. Interval istirahat sekitar 3 menit dan pada lari putaran kedua saya tambah jadi 7 putaran. Perasaan optimis pun mulai menggelayut, setidaknya sepertiga dari target 10k sudah bisa dicapai. Secara virtual jika saya konstan menerapkan pola ini setidaknya akan butuh waktu kasar 90 menit untuk finish, tapi rasanya masih tidak mungkin karena latihan kali ini sangat menguras tenaga. Saya memadukan easy run dengan pace interval yang cukup berat untuk kondisi saat ini.

Latihan Kelima, Jum'at 7 April 2017
Ada nilai positif dari latihan kemarin, badan saya tidak terasa pegal. Malah saya merasa badan semakin ringan dan motifasi latihan meninggi. Saya pun memutuskan latihan lagi hari ini. Jarak 5.17 km dalam waktu 44:49 menit saya lahap. Dua kali saya mengambil instirahat, seperti biasa sekitar 3 menit-an. Kecepatan juga ikut meningkat, rerata kecepatan adalah 07:24 detik walau kemudian akan menjadi absurd karena ada interval waktu istirahat.

Catatan penting pada latihan kali ini adalah saya mampu berlari lebih dari 5 km, pada titik ini saya sebenarnya sudah cukup layak mengikuti lari kategori 5k walau catatan waktunya hampir limit. Dua minggu latihan sudah dapat 5 km saya pikir adalah hal yang cukup bagus.

Latihan Keenam. Minggu 9 April 2017
Hari ini ini saya mau menyimulasikan lari 5k tanpa henti, saya harus mampu mengatur kapan melakukan easy run dan kapan menambah kecepatan. Saya tidak mau menghitung lagi berapa jumlah putaran lapangan. Yang ada di kepala saya adalah: lari 5 km, tidak boleh jalan/ istirahat, dan waktu tidak boleh lebih dari 60 menit.

Hasilnya, ternyata saya sanggup berlari tanpa berhenti sejauh 5.11 km dengan kecepatan rata-rata 08:33 min/km selama 43:44 menit. Mental saya mulai terbentuk disini. I can do more.

Latihan ketujuh, Selasa, 11 April 2017
Selasa pagi adalah jadwal futsal. Saya akan tetap mengikutinya, tetapi saya ingin lari terlebih dahulu dan akan sangat menjemukan jika berlari 5km lebih di lapangan futsal. Saya memutuskan pagi lari dulu di lapangan sepakbola biasanya, baru ke tempat futsal.  Catatan lari kali ini hampir sama, 5.6 km selama 58:57 menit tetapi dengan kecepatan lebih rendah 10:31 min/km. Pastinya lebih banyak easy run-nya karena saya akan main futsal setelah ini.

Latihan lari + main futsal hari ini setidaknya akan membuat saya berlari sekitar 8 km-an, mungkin lebih. Physical fitness saya akan meningkat. Pada titik ini saya harus juga berhati-hati jangan sampai cidera.

Latihan kedelapan, Jum'at 14 April 2017
Cukup lama saya beristirahat, sekitar 3 hari. Latihan hari selasa + futsal nampaknya menguras tenaga, badan-badan terasa pegal. Ini bagus, berarti ada peningkatan tekanan tetapi tetap pada batasnya. Walau masih terasa seditik pegal, saya tidak boleh melewatkan latihan hari ini. Jika terlalu lama beristirahat takutnya latihan yang selama ini dibangun akan sia-sia. Sedikit pegal kalau dipakai lari nanti juga akan hilang, walau setelah lari akan muncul lagi.

Saya merasa pada latihan terakhir (lari 5.6 km + futsal) selayaknya menempuh 8+ km. Jadi hari ini saya putuskan simulasi lari 10 km tanpa beristirahat. Lagian race day sudah tinggal 9 hari lagi. Minggu terakhir ingin saya khususkan untuk recovery dan persiapan mental.

Saya menggunakan metode easy run diseling pace interval seperti biasanya, cuaca pagi ini agaknya mendukung karena sedikit mendung, angin sepoi-sepoi, dan udara sangat segar, padahal saya start lari sudah pukul 07.00.

Hasil simulasinya adalah: Jarak 10:21 km, waktu 01.52.03 dan kecepatan rata-rata 10:58 min/km. Berjarak 8 menit lebih cepat dari cutting of time resmi dari event. Hasil ini membuat saya secara mental merasa siap berlaga, setidaknya untuk finish kurang dari COT yang ditetapkan.

Latihan kesembilan, Minggu 16 April 2017
Latihan simulasi lari 10k pada hari jum'at ternyata membuat lutut (teruntama sebelah kiri) nyeri. Lutut sebelah kiri saya memang bermasalah akibat dulu salah jatuh ketika bermain sepakbola. Sepertinya dulu waktu terjatuh ada bagian yang robek, saya tidak pernah memeriksakannya. Yang jelas, sampai sekarang masih belum kuat. Jika terlibat adu badan saat main sepakbola, lutut akan bunyi 'klek' dan terjatuh. Pada akhirnya, saya selalu menghindari adanya kontak badan.

Hari sabtu saya full istirahat, baru hari ini saya kembali latihan walau masih ada rasa nyeri. Saya tidak mau ngoyo, hanya menjaga kondisi saja. Jarak 6.07 km selama 01:08:19 jam dengan kecepatan rata-rata 11:15 min/km dilahap untuk latihan pagi ini.

Latihan kesepuluh, Selasa 18 April 2017
Saya tidak berlatih lari hari ini, saya ingin recovery sambil menikmati bermain futsal secara santai.

Latihan kesebelas, Kamis 20 April 2017
Latihan terakhir saya untuk event Mandiri Jogja Marathon 2017. Hampir 100% adalah easy run dalam jarak 6.62 km selama 01:22:15 jam dengan kecepatan rata-rata 12:24 min/km.

Mandiri Jogja Marathon Kategori 10k
Hari jum'at 21 April 2017, saya mengambil race pack yang dipusatkan di Hotel Jambuluwuk Malioboro. Race pack ini terdiri dari: Jersey lari, bibs, beberapa brosur, topi dari sponsor yang dikemas dalam tas serut berlogo event.

Berhubung saya hanya mengikuti event 10k yang notabene adalah kategori untuk pemula, saya tidak melakukan carbo loading, pola makan saya seperti biasanya hanya pada malam hari sebelum race pagi, saya makan roti pisang. Malam hari juga tak lupa saya tidur lebih cepat agar lebih fresh nantinya pas event berlangsung.

Event Jogja Mandiri Marathon 2017 ini merupakan event marathon pertama yang digelar di Jogjakarta. Ada 4 kategori lomba, yaitu: Full Marathon, Half Marathon, 10k, dan 5k. Ada 6210 peserta yang mengikuti, event berlokasi di kawasan wisata Candi Prambanan. Event ini diharapkan akan berlangsung setiap tahun dan dapat dijadikan sebagai salah satu ujung tombak daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Penyelenggaraan di bulan April sangat pas dan pastinya cukup membantu sebagai daya ungkit pariwisata mengingat biasanya di bulan tersebut kecenderungan angka wisatawan menurun yang ditandai dengan menurunnya ocupacy hotel.

Minggu, 23 April 2017 sekitar pukul 04.00 WIB saya bangun. Start lomba 10k memang baru akan dimulai pukul 06.00 WIB, tetapi untuk menuju lokasi setidaknya diperlukan waktu 1 jam. Selepas shubuh saya akan berangkat. Perlengkapan lomba mulai saya persiapkan, jersey + bibs yang sudah terpasang chips dari Mylaps, celana training panjang favorit, dan tidak lupa sepatu running yang baru dibeli kemarin. Jika pada saat-saat latihan saya menggunakan sepatu futsal, untuk lomba saya akan menggunakan sepatu running, sepatu yang memang khusus untuk lari. Event ini akhirnya sukses membuat saya untuk 'boros'.

Pukul 06. 30 saya sampai di garis start. Dengan dipandu MC Melanie Putri, seluruh peserta mulai melakukan pemanasan. Peserta yang masuk kategori atlet dikelompokkan pada baris terdepan. Sebagai informasi dalam lari akan ada dua waktu, gun time dan chips time. Gun time dihitung saat bendera start resmi diangkat hingga peserta bersangkutan melewati garis finish, sedang chips time dihitung saat peserta melewati garis start hingga garis finish. Hasil resmi lomba mengacu pada gun time, sehingga para atlet dibariskan di bagian depan.

Suasana pagi itu sangat menolong, udara segar dengan langit yang cukup cerah. Tepat pukul 06.00 start resmi dilakukan (gun time). Sensasi berlari ramai-ramai ternyata berbeda dibandingkan sendirian. Ada semacam dorongan lebih keras ketika lari bersama-sama.

Satu km pertama berlalu dengan cepat, pelari masih bergerombol sehingga cukup sulit untuk saling mendahului. Di km ke-2 jarak mulai merenggang, pelari yang lebih cepat mengambil sisi kanan untuk mendahului. Pelari yang lebih lambat hendaknya mengambil sisi kiri dan memberikan sisi kanan ruangnya untuk ruang overlap. Begitu setidaknya kode etik tidak tertulis dalam lomba. Saya sendiri baru menyadari etika tersebut setelah berlari sejauh 3 km dan mulai banyak yang mengoverlap.

Strategi yang saya terapkan pada lomba kali ini pada pokoknya adalah kecepatan rata-rata tidak boleh kurang dari 10 min/km. Pada km 1-4 saya sukses menjaganya, hanya pada km 5 saya mulai menjadi lambat, tercatat rata-rata kecepatan 10.36 min/km. Saya agak maklum dengan kondisi tersebut mengingat pada km 2-4 jalan menanjak dan saya terpaksa agak pelan di km 5 untuk mengumpulkan tenaga.

Di setiap 2.5 km jarak sebenarnya ada titik hidrasi Pocari Sweat, tetapi saya memutuskan tidak mengambilnya karena belum haus dan takut justru kebelet buang air kecil mengingat udara cukup segar dan lembab. Rute Mandiri Jogja Marathon ini selain lewat race village prambanan juga melewati kawasan pedesaan kawasan sekitar yang didominasi area sawah dan beberapa spot berlatar candi. Pemandangan yang luar biasa pastinya jika untuk turis asing atau masyarakat perkotaan.

Disepanjang jalan, para peserta juga disemangati oleh adik-adik pramuka dan beberapa penduduk lokal yang terlihat ikut antusias. Jalur cukup baik disiapkan oleh panitia dan tentunya aparat, sehingga pelari secara signifikan tidak terganggu oleh lalu lintas kendaraan.

Di km 6-8 saya sukses meningkatkan kecepatan sehingga kembali berada di bawah 10 min/km. Bahkan memasuki km 9-10 (garis finish), saya cukup punya tenaga untuk meningkatkan kecepatannya lagi. Hasil unofficial time-nya adalah 1:30:06 jam dengan kecepatan rata-rata 8:40 min/km. Hasil yang jauh di atas ekspektasi saya, karena target saya adalah sekitar 1 jam 50 menit sesuai hasil simulasi selama latihan. Pemilihan sepatu yang benar bersama animo yang terjadi selama lomba sepertinya menjadi faktor pemicu perbaikan rekor. Secara official, berdasarkan hasil yang diumumkan panitia, waktu saya adalah 1:29:47 jam, secara signifikan tidak berbeda. Hasil tersebut cukup baik lah untuk pemula seperti saya, dan lagi saya melakukannya dengan benar, dalam arti tidak sekalipun jalan kaki selama lomba. Potensi untuk lebih baik jelas ada. Mental.

Di garis finish, karena waktu saya kurang dari waktu limit, saya berhak mendapatkan medali finisher. Tak lupa panitia juga memberikan sebotol Pocari Sweat ukuran sedang, 1 buah pisang, dan e-Money Bank Mandiri dengan saldo Rp. 25.000,- yang bisa langsung dimanfaatkan jajan di bouts-bouts yang telah disediakan. Saya gunakan saldo e-Money tersebut untuk membeli bakso dan es dawet segera setelah pisang dan pocari habis dilahap. Rasa lapar melanda.

Saya tidak bisa berlama-lama kongkow di kawasan wisata ini. Setelah agak bosan kesana-sini dan tidak mendapatkan satu kenalan pun, akhirnya saya pulang. Kembali ke rutinitas. Tepat pukul 09.00 WIB saya meluncur meninggalkan Prambanan dengan tentunya dengan sepenggal cerita.

Tentunya kita semua berharap akan ada lagi event marathon yang sama tahun depan. Banyak sekali manfaatnya, bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial budaya. Kabar terakhir saya dengar Mandiri Jogja Marathon 2018 akan digelar pada 15 April 2018. Semoga pesertanya nanti semakin banyak dan ke depan bisa menjadi ajang internasional.

Secara pribadi, target saya pada ajang ini tahun depan adalah catatan waktu 10k yang lebih baik, mungkin di kisaran 1 jam, atau naik kelas ke half marathon (21 km). Ada waktu satu tahun dan saya belum tahu berapa limit kemampuan, baik kecepatan dan daya tahan tubuh. Pastinya saya akan terus berlatih, berlatih bukan hanya untuk sehat, tetapi juga untuk memperbaiki rekor. Untuk menang memang butuh persiapan, seperti kata pelari marathon dari Tanzania, Juma Ikangaa, bahwa:
"The will to win means nothing without the will to prepare".







Tuesday, 18 April 2017

Beli barang di Online Shops

Pingin cari barang tapi ga ada yang jual di kota kita, kalaupun ada kok harganya mahal, jauh banget dengan budget yang tersedia, modelnya juga ga bisa milih lagi, stok terbatas. Ah.. beli online saja, cari yang jual paling murah,pilih model yang dikehendaki, dan ada gratis ongkirnya.

Sekilas itulah pergeseran yang mulai terjadi di masyarakat kita. Walau masih banyak yang alergi beli secara online, faktanya, jumlah transaksi secara online terus meningkat. Apalagi sekarang, banyak sekali marketplace berbasis aplikasi yang tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga banyak promo-promo, promo gratis ogkos kirim misalnya.

Jauh sebelum munculnya marketplace, jual beli online pun sebenarnya sudahlah ramai. Dulu, para seller menjual produknya melalui website, blog, kemudian calon membeli menghubungi seller via BBM, sms, atau langsung telepon. Jika deal, pembeli akan langsung transfer ke rekening seller, kemudian barang dikirim dan resi pun diinfokan ke pembeli.

Model ini cukup lama bertahan, bahkan hingga saat ini. Hanya, model jual beli semacam ini sangat rawan buat pembeli. Modus penipuan akan dengan mudah dipraktekkan oleh pihak-pihak yang bermain di air keruh. Jika kita telisik di google, sebagai contoh, modus penipuan online waktu itu sangat marak terjadi dengan online shops berkedok toko handphone yang mengaku dari daerah Bata* yang menawarkan produk sangat murah dengan beralasan sebagai barang black market. Seller penipu membuat website yang menampilkan foto-foto real toko yang seolah asli, kemudian tak lupa memposting testimoni-testimoni palsu agar pembeli terpikat. Pada akhirnya, tidak sedikit pembeli yang tergiur dan melakukan transfer langsung ke rekening penipu. Setelah uang ditransfer, seller tiba-tiba susah dihubungi, kemudian menghilang.

Forum terbesar di Indonesia, Kaskus keluar membeli solusi agar terhindar dari modus penipuan tersebut. Apalagi, Kaskus mempunyai forum jual beli yang sangat 'dewa' pada zamannya. Posting sebentar saja di FJB (forum jual beli) Kaskus, biasanya tak seberapa lama sudah ada calon pembeli yang menanyakan. Setidaknya seperti itu berdasarkan pengalaman penulis.

Kaskus menawarkan sebuah rekening bersama untuk keamanan bertransaksi. Metodenya, pembeli transfer dulu ke rekening bersama yang dikelola Kaskus atau pihak-pihak yang sudah punya track record bagus, penjual kemudian kirim barang (info no resi secara privat ke pembeli). Jika barang sudah diterima oleh pembeli dan tidak ada komplain, uang baru bisa dicairkan ke penjual. Penyedia jasa rekening bersama di kaskus ini biasanya mengutip uang jasa yang besarnya berbeda sesuai dengan jumlah total transaksi.

Dengan metode tersebut, pembeli akan terlindungi, penjual pun akan mengirimkan barang sesuai dengan yang ditawarkan. Jika tidak, pembeli bisa komplain dan transaksi bisa digagalkan, tentu dengan moderasi dari moderator Kaskus.

Metode yang dijalankan di Kaskus sayangnya serba manual. Di waktu yang tepat, Tokopedia masuk dengan menawarkan hal yang sama, tetapi dengan sistem serba otomatis dan yang menarik free biaya rekening bersama. Sudah bisa ditebak, lambat namun pasti, perlahan-lahan Tokopedia mulai menjadi primadona baru jualan online. Bukalapak kemudian menyusul, dan kemudian yang paling hot sekarang si Shopee.

Apakah belanja di marekplace 100% aman?
Adanya rekening bersama, membuat belanja di marketplace aman. Resiko barang tidak dikirim akan nihil. Jika barang tidak dikirim, uang akan dikembalikan 100%. Walau aman, ternyata masih ada celah permasalahan yang mungkin timbul, misalnya bagaimana jika barang yang dikirim tidak sesuai spesifikasi, sedikit catat, salah ukuran, etc yang pada pokoknya membuat pembeli dikecewakan? Jika boleh return, siapakah yang harus bayar ongkos kirim?

Pada saat sekarang, marketplace semacam Shopee. Tokopedia, dan Bukalapak, pada dasarnya adalah pihak yang memoderasi jika ada masalah. Marketplace sayangnya akan selalu berdiri di tengah dan menyarankan jika ada masalah hendaknya diselesaikan antar penjual dan pembeli secara musyawarah. Tak jarang, hasil musyawarah tidak mencapai mufakat, dan ketika permasalahan dikembalikan ke moderator, bisanya pihak seller yang diuntungkan. Dana tetap dicairkan dan pembeli hanya bisa kasih rating jelek untuk penjual atas ketidakpuasan.

Ini setidaknya yang dialami sendiri oleh penulis. Tidak sekali, tetapi beberapa kali. Penulis pernah order 6 buah produk di salah satu seller di Shopee. Oleh seller ternyata hanya dikirim 5 pc. Penulis komplain ke seller tentang permasalahan tersebut, tetapi seller ngotot yang dikirim 6 pc, sesuai catatan pembukuannya dikirim 6 pc. Penulis akhirnya komplain ke Shopee dan dianjurkan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyarawah. Hasilnya, kembali ke titik awal, sama-sama ngotot pada pendirian dan tidak ketemu mufakat. Waktu kemudian berlalu, dan karena permintaan pengembalian dana tidak dikabulkan seller dalam jangka waktu tertentu, maka transaksi dianggap selesai. Jadilah rugi 1 pc penulis sebagai pihak pembeli. Penulis pada akhirnya hanya bisa memberi rating buruk untuk si seller sebagai hukuman atas keteledoran.

Pernah juga order baju, tetapi barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi, sekilas photo nampak sama, tetapi tidak dengan detailnya. Sewaktu minta keadilan ke moderator, dikatakan moderator tidak bisa secara subjektif menilai produk dari warna, bau, dan detail bahan. Lagi-lagi disuruh bermusyawarah, seller nakal menang lagi.

Untuk lebih amannya, penulis sekarang hanya mau membeli produk di marketplace pada seller yang sudah bagus ratingnya. Setidaknya diatas 4 bintang, atau jika di poin pada rating 4.5 ke atas (skala 1-5), lebih bagus lagi minimal 4.8.

Apakah belanja langsung ke website penjual aman?
Selain via marketplace, banyak juga seller yang masih menjual via websitenya sendiri. Kita langsung transfer dan barang kemudian dikirim. Tips untuk aman belanja via toko online semacam ini adalah dengan cek dan recek terlebih dahulu.

Pertama, pastikan website mencantumkan kontak yang jelas. Nama toko, alamat lengkap, nomer hp, BBM, harus jelas. Kedua, Endus juga keaktifan seller di social media, seller yang menjual produk di website akan selalu memperbarui social medianya karena berfungsi sebagai online marketing dengan link-link ke arah websitenya. Cross cek info kontak di social media, apakah konsisten baik nama toko, nomer kontak, alamatnya sesuai dengan website.

Ketiga, cek keberadaan toko via google map. Google map sekarang dilengkapi dengan street view yang dapat memvisualkan dengan jelas fisik toko. Kalau sudah jelas spanduk, plang toko, alamat sesuai, masihkah takut tertipu ? Keempat, jangan lupa cek testimoninya di google mybusiness. Perhatikan review-review dari pembeli.

Dengan memperhatikan keempat hal tersebut, insya Allah belanja langsung ke website penjual aman.

Bagaimana cara paling aman belanja?
Cara paling aman belanja adalah langsung datang ke toko. Kita bisa melihat-lihat produk yang ditawarkan seller via online (webste, instagram, fb, twitter, etc), kemudian langsung menuju toko untuk mengecek produk secara fisik. Model semacam ini boleh dikatakan semi online. Ngertinya secara online, tetapi belinya langsung cod di toko pemilik website. 100% aman.

Mau pilih yang mana?

Thursday, 13 April 2017

Menikmati Malam di Pedestrian Malioboro dengan Wedang Ronde

Akhirnya, Jogja sekarang punya tempat yang nyaman untuk nongkrong dan sekedar menghabiskan waktu di malam hari sambil menghalau kepenatan dari rutinitas. Tempat tersebut adalah Kawasan Pedestrian Malioboro yang membentang di sisi timur jalan dari Stasiun Tugu hingga titik 0 km.

Pedestrian Malioboro di malam hari
Pedestrian Malioboro di malam hari

Kawasan ini dulunya adalah 'lahan' parkir. Sekarang, kawasan ini dirubah menjadi area pedestrian dan tidak boleh digunakan untuk parkir. Parkir direlokasi di tempat lain, yaitu di area parkir Abu Bakar Ali dekat dengan stasiun.

Kawasan pedestrian dilengkapi dengan tempat duduk, jalan cukup lebar, dan tak lupa beberapa titik kantong sampah. Sangat nyaman jika digunakan joging di pagi hari, udara pagi di Jogja masih cukup sejuklah. Pun demikian juga dengan di malam hari, cuma pastinya akan mengganggu jika digunakan untuk joging karena sangat padat pengunjungnya, beda dengan di pagi hari.

Malam hari cocoknya adalah untuk jalan-jalan atau nongkrong. Kawasan pedestrian ini menjadi berkah bukan hanya buat turis, tetapi juga untuk penduduk lokal yang memang kekurangan tempat ruang terbuka selama ini.

Salah satu tempat favorit saya ketika jalan-jalan di Malioboro adalah nongkrong Wedang Ronde Pak Nur. Angin malam yang mulai dingin paling pas diimbangi dengan minum minuman hangat. Wedang ronde yang berisi ronde, roti tawar, kolang-kaling/ nata de coco, kacang tabur, dan kuah manis jahe langsung membuat badan hangat. Harganya pun cukup bersahabat untuk ukuran kawasan wisata, hanya Rp. 7000 saja.

Wedang Ronde Pak Nur

Wedang Ronde Pak Nur


Wedang ronde Pak Nur biasanya paling awal buka jam 8 malam, dan baru tutup jika sudah habis atau sampai setengah tiga dinihari. Pak Nur biasanya mangkal di sebelah selatan Malioboro Mall, seberang pertigaan Dagen, disamping toko Bucheri. Wedang khas Jogja ini memang banyak dijual di kawasan pedestrian ini. Tempat wisata pastinya harus mengangkat nilai-nilai daerah juga khan, termasuk didalamnya minuman khas Jogja.

Kawasan pedestrian biasanya mulai berangsur sepi ketika jarum jam menunjukkan angka pukul 12.00. Hingar bingar Malioboro  mulai akan menggeliat lagi menjelang Shubuh bertepatan dengan aktifitas para pedagang pasar Beringharjo mulai mempersiapkan dagangannya.

Wednesday, 12 April 2017

Pengalaman buat e-KTP di Dukcapil Kabupaten Sleman

Jogja kita kenal bersama sebagai kota pelajar. Banyaknya Universitas dan Sekolah yang berkualitas membuat Jogja setiap tahunnya diserbu penduduk dari luar daerah. Boleh dikatakan, jumlah yang masuk, lebih banyak daripada yang keluar. Imbasnya, Jogja pun semakin padat, pembangunan pun semakin melebar.

Penambahan jumlah penduduk Jogja tidak melulu dimonopoli oleh mahasiswa dan pelajar. Banyak juga penduduk luar daerah yang mengadu nasib mengais rejeki di kota gudeg ini. Kita pasti banyak mengenal pedangan warung makan indomie yang biasaya berasal dari kuningan (Jawa Barat), pedagang warung makan padang, bisnis laundry, bisnis fotokopi, bisnis distro, etc yang tak jarang juga mengambil tenaga kerja dari luar daerah, 
Pendeknya, Jogja telah menjadi miniatur Indonesia. 
Banyaknya penduduk luar daerah, disamping membawa dampak positif, juga membawa dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang timbul diantaranya adalah problem penduduk tak ber-ktp. Jarak menjadi alasan utama penduduk 'malas' mengurus KTP, zaman dahulu kan urus ktp wajib di daerah masing-masing sesuai dengan alamat Kartu Keluarga-nya. Paling-paling baru bisa urus nanti kalau pas mudik lebaran, sekalian pulang, jadi hemat di ongkos. Begitulah problemnya kebanyakan, termasuk saya tentunya, sebagai penduduk luar daerah yang kerja sebagai wiraswasta di Jogja.

Saya ingat sekitar 2-3 tahun yang lalu diinfo orang rumah kalau akan ada pembuatan KTP elektronik dan harus pulang untuk rekam data. KTP elektronik akan beda dengan model KTP lama, jika dulu cukup foto dan tandatangan (kadang kalau kenal pejabat di kecamatan bisa titip foto dan tanda tangan langsung sudah bisa jadi), kali ini tidak bisa. Harus datang karena ada rekam data sidik jari dan mata. Alasan jarak dan ongkos membuat saya menunda untuk pulang, toh KTP yang ada sekarang masih berlaku dalam jangka waktu panjang, begitu pemikiran saya saat itu.

Rezim pemerintahan kemudian berganti, ada informasi di media cetak saya baca bahwa ktp lama tidak akan diakui, harus sudah punya e-KTP atau minimal surat keterangan sedang memproses e-KTP untuk bisa mengurus segala urusan seperti: perpanjang STNK, buat Rekening Tabungan, bikin SIM, NPWP, BPJS, etc. Jadi mulai panik lah saya. Pekerjaan yang saya geluti selalu berhubungan dengan perbankan, motor pun STNK Jogja Kota yang dulu dikredit dengan 'nembak' KK Jogja dibantu sama marketingnya. Saya harus punya e-KTP.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pada akhir bulan Agustus 2016, pagi hari di koran Kedaulatan Rakyat saya baca, "Kemendagri memperbolehkan pembuatan e-KTP dimanapun asal membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan KTP lama, dan tidak perlu surat pengantar RT/RW/ Kelurahan." Mudah banget syaratnya, harus segera mengurus nih gumam saya dalam hati. Saya harus cepat-cepat mengurus karena biasanya kalau syaratnya mudah begini, bakal ramai yang urus. Pagi itu juga saya langsung ambil fotokopi KK, tak lupa capture berita koran tersebut buat argumentasi kalau ditolak, dan segera meluncur ke Dinas Kependudukan dan Catatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sleman.

Di koran saya baca, pengurusan e-KTP bisa di kecamatan atau langsung di Dinas Dukcapil. Saya langsung saja ke Dinas karena biasanya SDM di dinas jauh lebih baik daripada di kecamatan. Lagian, lebih dekat lokasinya dengan tempat saya membuka usaha.

Sudah agak ramai ketika saya sampai di kantor Dukcapil Sleman. Saya langsung ke meja informasi dan menanyakan perihal pembuatan e-KTP untuk penduduk luar daerah. Petugas di informasi lantas menanyakan apakah saya membawa KTP asli versi lama dan fotokopi KK, langsung saya iyakan dan kemudian saya dikasih formulir pendaftaran e-KTP. Asyik.. gumam saya, sesuai berita di koran nih, minimal kalaupun nanti lama jadinya, saya kan dapat meminta surat keterangan sedang proses pembuatan e-KTP, jadi tidak perlu pulang dan urusan-urusan bisnis yang bersinggungan dengan e-KTP bisa diurus.

Sekitar 2 menit formulir berhasil saya isi, lantas saya klipkan KTP asli versi lama beserta fotokopi KK-nya. Saya harus mengisi formulir sesuai dengan KK, tidak boleh ada yang berbeda dengan KK. Nama, tempat/ tanggal lahir, Pekerjaan, Alamat, semua harus sesuai KK. JFI deskripsi pekerjaan di KK saya sebenarnya belum update, harusnya Wiraswasta, tetapi karena data harus sesuai KK, ya harus diisi sesuai KK. Yang penting jadi dulu, nanti bisa urus lagi kan perbaikan datanya kalau ada waktu senggang. Sekarang prioritas punya e-KTP dulu meski data pekerjaannya belum update.

Berkas saya tumpuk di antrian. Eh.. ternyata belom banyak loh yang antri buat, saya cek ditumpukan hanya sekitar 4 saja, padahal ini baru jam 08.30 WIB, paling-paling yang diproses di dalam juga baru belasan.

Saat saya menunggu untuk dipanggil rekam data, ada seorang anak muda yang nampak gusar keluar masuk ruangan rekam data. Sepertinya dia ada masalah. Ketika dia mulai terlihat lelah dan mengambil duduk disamping saya, saya pun memberanikan diri untuk bertanya sedang urus apa mas? Ternyata sama, dia sedang urus e-KTP, dibela-belain ke pulang ke Jogja dari Jakarta tempatnya bekerja karena sangat butuh e-KTP dalam waktu dekat dan cuma ada waktu sekarang, begitu pengakuannya. Dia pertama mengurus di kecamatan, karena butuh cepat oleh kecamatan disarankan langsung ke dinas saja untuk pencetakan e-KTP nya, tapi pencatatan rekam data tetap di kecamatan.

Ternyata, ketika di dinas permintaannya ditolak karena tidak membawa surat rekomendasi dari kecamatan, maka jadilah si anak muda ini kembali ke kecamatan untuk meminta surat rekomendasi. Oleh pihak kecamatan, surat rekomendasi tidak dikeluarkan karena memang tidak ada prosedural semacam itu, jadilah merasa dipingpong si anak muda ini. Saya cuma bisa mangguk-mangguk saja mendengar ceritanya. Menurut saya akan sulit bagi pihak dinas untuk meluluskan permintaan anak muda ini karena yang antri saja sudah banyak (dinas kan juga mengurus pencetakan e-KTP dari kecamatan-kecamatan), ada blanko e-KTP juga kabarnya terbatas, dan berdasarkan asas keadilan, harusnya yang diproses adalah yang sudah antri duluan. Lain cerita mungkin kalau punya orang dalam, mungkin loh ya.

Sekitar 2 jam saya menunggu hingga dipanggil masuk untuk rekam data. Petugas dengan ramah mempersilahkan saya duduk, kemudian dicrosscek data yang saya isikan di formulir dengan data yang diketikkan petugas ke blanko e-KTP. Setelah semua cocok, saya lantas mulai direkam data sidik jari dan mata. Yang terakhir kemudian adalah foto muka dan tanda tangan elektronik. Ternyata tidak lama proses perekaman datanya, hanya sekitar 3 menit. Kalau dipikir-pikir, kok bisa antri sampai 2 jam ya, padahal satu orang hanya butuh 3 menit saja. Ah.. mungkin yang bertugas rekam data juga rangkap-rangkap kerjanya dengan tugas lain yang harus dilakukan, sepertinya hanya petugas yang muda yang berkompeten kerja prosedural e-KTP ini, mungkin petugas yang lebih tua tidak sampai SDM-nya.

Saya dijanjikan paling cepat akan jadi e-KTP nya sekitar 3 minggu lagi, saya diberi surat keterangan yang dilengkapi dengan keterangan tanggal ambil. Nanti harus bawa surat tersebut dan KTP asli lama ketika mengambil e-KTP.

Waktu terus berjalan, setiap hari saya mengupdate info yang berkaitan dengan pembuatan e-KTP, ada banyak sekali cerita ternyata. Di portal online pernah saya baca, seorang mahasiswi yang kos di daerah Jogja Utara berkeluh kesah dipingpong oleh petugas dinas Dukcapil kota dan kabupaten ketika hendak mengurus e-KTP. Pertama dia datang ke Dukcapil Kota tapi ditolak karena kos di daerah Jogja Utara yang sudah masuk kabupaten Sleman. Disarankan mengurus di dinas sesuai dengan lokasi kosnya yaitu Dinas Dukcapil Sleman. Esoknya dia pergi ke Dinas Dukcapil Sleman tapi ternyata ditolak juga. Waktu itu sepertinya belum ada surat edaran Kemendagri kalau urus e-KTP bisa tidak sesuai alamat asli atau mungkin sudah ada edaran tetapi belum tersosialisasi ke daerah.

Cerita berikutnya, awal September 2016 antrian pembuatan e-KTP menjadi mengular, jika awalnya mengantri untuk proses rekam data hari ini, sekarang menjadi mengantri untuk mendapat tanggal panggilan rekam data. Jika dipikir-pikir, sungguh beruntung saya waktu itu, hari itu kumpul berkas, 2 jam kemudian langsung rekam data. Memang terkadang keberuntungan itu harus dilakukan di waktu dan tempat yang tepat. Saya beruntung karena begitu dapat info, langsung bergerak sebelum orang lain tersadar.

Cerita e-KTP kemudian berlanjut dengan kurangnya blanko dan lebih tersendat lagi dengan adaya temuan kasus mega korupsi yang terendus oleh KPK dan sekarang sedang diproses di pengadilan.

Sesuai tanggal pada surat, saya berangkat agak siangan ke Kantor Dinas Dukcapil Sleman untuk mengambil e-KTP waktu itu. Sangat ramai suasana kamtor, beda dengan saat dulu pertama datang. Saya datang agak siangan karena katanya kalau pagi masih banyak antrian yang mengurus antri tanggal panggil rekam data, agak siang katanya antrian tersebut sudah ditutup. Sudah tidak ada yang antri saja masih ramai, apalagi kalau pagi yah..

Saya langsung masuk ke ruangan tempat pengambilan e-KTP dan menyerahkan surat keterangan yang dulu diberikan beserta KTP asli versi lama kepada petugas. Syukur Alhamdulillah e-KTP saya sudah jadi. Saya pun tersenyum, tak lupa mengucap terima kasih, dan membawa pulang e-KTP tersebut. Sama sekali tidak ada biaya administrasi dalam proses pengurusan e-KTP ini. Keluar uang paling-paling buat parkir kendaraan saja.

e-KTP saya dibuat sesuai dengan tenggang waktu yang dijanjikan. Terima Kasih Dinas Dukcapil Kabupaten Sleman. Maaf jika ada salah-salah kata, jika ada kritikan jadikan sebagai pemompa semangat perbaikan agar ke depan bisa berforma menjadi lebih baik lagi.

Tuesday, 11 April 2017

Panduan Binsis Online untuk Pemula

Bisnis online sedang naik daun sekarang. Semakin meningkatnya jumlah pengguna internet, baik yang diaskes via dekstop maupun smartphone, membuat bisnis online semakin ramai. Belanja secara online menjadi pola baru di masyarakat. Dan pastinya, transaksi online akan terus meningkat di masa-masa yang akan datang.

Memulai bisnis online sangat mudah jika dibandingkan dengan secara offline. Jika secara offline, kita setidaknya akan menggunakan lebih banyak waktu dengan langsung menawarkan barang ke kolega, saudara. Bahkan, modal akan lebih besar jika harus mengontrak sebuah kios/ ruko.

Dengan secara online, kita cukup mengupload produk dengan internet dan selanjutnya tinggal menunggu ada order yang masuk sembari melakukan rutinitas lain. Kita juga tidak wajib punya sebuah toko/ kios/ ruko pada awal bisnis online karena pada dasarnya dengan mengupload produk kita, misalnya di jejaring sosial semacam instagram, kita sudah mempunyai kios/ ruko secara virtual. Pendeknya, dengan bisnis secara online, akan ada efesiensi. Maka dari itu, jamak kita jumpai sekarang, seseorang yang kesehariannya sudah sibuk ngantor tetapi masih jualan produk secara online. Mereka sedang mencari nilai tambah.

Tentu akan lebih baik jika bisnis online dipadu dengan adanya kios/ ruko/ toko (secara offline). Dengan memiliki toko, kepercayaan pembeli kepada kita akan semakin tinggi, apalagi jika toko tersebut terindeks di google map, terlihat jelas di street view, dan mempunyai rating yang bagus di google my business.
Lantas, bagaimanakah cara memulai bisnis online? 
Tentukan produk yang akan dijual
Pertama-tama kita harus menentukan apa saja yang akan kita jual secara online. Ada banyak sekali pilihan dalam berbisnis, akan tetapi akan lebih baik jika kita berbisnis sesuai dengan hasrat kita, biasa disebut passion. Dengan berbisnis sesuai passion, semua hambatan, tantangan, rintangan, gangguan yang mungkin muncul akan lebih mudah diatasi. Sebagai contoh misalnya, passion kita dalam hal petualangan/ kegiatan advanturing. Kita bisa menjual produk sepatu safety boots, sandal gunung, perlengkapan camping, bandana, jaket waterproof, dan lain-lain. Karena passion kita di advanturing, biasanya kita akan cepat tanggap jika ada pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan, bahkan kita bisa menambahkan informasi yang sifatnya edukatif disela-selanya, sehingga pelanggan merasa berbelanja di tempat yang expert.

Tentukan darimana produk yang akan dijual
Kita harus menentukan apakah produk yang akan kita jual merupakan produksi sendiri atau bukan. Menjual produk hasil produksi sendiri mempunyai nilai tambah tersendiri. Dengan memproduksi barang sesuai dengan desain kita sendiri, barang yang kita jual  bukanlah barang pasaran, kita tidak akan terjebak dalam skema perang harga karena menjual produk yang sama dengan penjual lainnya. Tinggal kepintaran kita dalam mencipta desain dan memilih bahan yang tentu disesuaikan dengan target konsumen.

Jika kita memilih menjual produk yang bukan hasil produksi sendiri, berarti kita harus mencari suplier yang valid dan terpercaya. Ada banyak cara dalam mencari suplier, kita bisa mencari secara offline maupun online. Secara offline dengan langsung berkunjung ke alamat suplier, misalnya yang jamak dilakukan sekarang adalah dengan datang langsung ke pasar metro tanah abang, pusat grosir tekstil yang katanya terbesar se-Asia Tenggara. Dengan cara seperti ini, peluang kita tertipu rendah, akan tetapi besar dibiaya transport. Untuk mengakalinya, biasanya setelah kunjungan pertama, order berikutnya cukup dengan transfer saja layaknya beli secara online, toh suplier sudah kenal dan lokasinya sudah tahu.

Cara kedua adalah mencari produk secara online. Dibanding dengan cara pertama (offline), risiko order secara online lebih besar, apalagi jika kita langsung transfer ke rekening suplier online tersebut. Agar terhindar dari tindak penipuan, cek dan re-cek dulu sebelum dana ditransfer. Cari suplier yang memiliki alamat yang jelas, kalau bisa yang ada toko dan terindeks di google map, terlihat di street view, dan memiliki rating yang bagus di google my business. Tanyakan kepada mbah google ada gak kasus penipuan suplier tersebut, misal cari di google search 'Toko A penipu', jika tidak ada maka akan menjadi tambahan nilai positif. Cek juga seberapa aktif produk dari suplier tersebut di update, biasanya suplier yang istimewa akan selalu mengupdate produknya, baik di website, maupun jejaring sosialnya (facebook, twitter, instagram). Jangan lupa juga add pin BBM, add Line, dan kontak di WA (whatsapp), coba tanyakan produk yang Anda lihat di website-nya, seberapa cepat suplier merespons, jadikan pertimbangan.

Cara lain mencari suplier secara online adalah dengan masuk ke marketplace, semisal Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak. Marketplace tersebut dilengkapi dengan rekening bersama, sehingga potensi tertipu akan sangat rendah. Uang yang kita transfer akan ditahan dulu di rekening marketplace, baru setelah barang kita terima dan tidak ada komplain (artinya barang yang dikirim sesuai dengan yang ditawarkan), baru dana bisa dicairkan oleh penjual. Dengan cara ini, kita cukup melihat rating si penjual yang biasanya disertai dengan review-review dari sang pembeli. Cari penjual dengan rating lebih dari 4.5 (paling bagus rating 4.8 ke atas) untuk amannya.

Bagaimana produk tersebut dijual
Setelah menentukan produk dan darimana didapatkan, sekarang tiba saatnya menjual produk tersebut. Pada dasarnya menjual produk secara online bisa dengan 2 cara, yaitu: berjualan produk yang distok sendiri atau berjualan sebagai dropshipers. Dengan berjualan stok sendiri berarti kita akan mempacking dan mengirimkan sendiri ke jasa ekspedisi, sedangan dengan dropshipers kita hanya mentransfer sejumlah tertentu ke suplier dan selanjutnya suplier akan mempacking dan mengirimkan produk dengan menulis nama kita sebagai pengirim.

Jika dipikir-pikir memang enak berjualan ala dropshipers, tidak ada resiko stok barang, akan tetapi performa bisnis kita akan sangat bergantung dengan respons dari suplier. Jika suplier sedang sibuk dan respons lambat, ada kalanya pertanyaan pelanggan jadi ikut lama kita jawab, bahkan yang paling vital ketika pelanggan meminta no resi pengiriman, baru 3 hari bisa kita jawab saking sibuknya suplier mengurusi banyak ordernya. Pada akhirnya pelanggan jadi jera dan berefek kita kehilangan pelanggan. Mempunyai suplier yang responsif jadi syarat mutlak jika ingin binsis nyaman sebagai dropshipers.

Lain halnya jika kita bisnis dengan stok sendiri, kita tidak bergantung kepada siapa pun, memang ada resiko stok mati dan modal lebih besar, tetapi respon ke penjual bisa sangat cepat, resi bisa langsung kita info setelah barang terkirim, kualitas barang bisa kita cek sebelum dikirim, sehingga pelanggan merasa terlayani dengan sangat baik. Biasanya kita akan memperoleh pelanggan yang loyal dengan sistem ini, dan bukan tidak mungkin mereka kemudian memberikan review yang bagus dan merekomendasikan kepada teman-temannya.

Bagaimana cara memasarkan produk tersebut
Menjual produk secara online bisa dilakukan dengan banyak cara. Cara pertama dan seharusnya kita miliki adalah website/ blog yang menjadi toko lengkap kita secara online. Untuk pemula, bisa menggunakan website yang gratisan, semisal blogger atau wordpress. Yang terpenting, pada website tersebut harus mencantumkan alamat - kontak yang jelas, navigasi menu yang sederhana tetapi memudahkan, selalu update jika ada produk baru, membuat katalog produk, dan jangan lupa dilengkapi dengan berita informatif lainnya semisal: cara berbelanja, forum answer and queshion (FAQ). Seiring dengan waktu, jika dirasa perlu nanti kita bisa beli domain yang berbayar, walau hosting masih gratisan. Cukup murah kok domain berbayar, sekitar 120.000 IDR langganannya per tahun.

Tahap berikutnya, jangan lupa mendaftarkan bisnis anda di google my business dan google map. Dengan terindeksnya bisnis kita di google, pelanggan akan semakin percaya, apalagi jika kemudian kita memiliki toko fisik dan terlihat di review dan street view.

Untuk meningkatkan penjualan dan traffic ke web, kita juga harus aktif memperkenalkan toko online dan produk kita dijejaring sosial. Saat ini jejaring sosial yang sedang on fire adalah instagram. Buat foto yang menarik, selipkan informasi yang jelas, dan  posting di instagram Anda. Jangan lupa share postingan instagram tersebut di facebook dan twitter juga.

Untuk menambah followers Anda di instagram tidak ada salahnya buat promo-promo yang menarik di waktu tertentu, misal dengan kuis berhadiah sebuah jaket gunung. Bertambahnya followers berarti semakin banyak yang melihat produk kita. Nanti kalau followers kita jumlahnya ratusan ribu, bukan tidak mungkin akan ada orang yang ingin produknya diiklankan di instagram kita dengan membayar jumlah tertentu. Kita menjadi selebgram dan ada tambahan baru selain bisnis yang kita geluti sekarang. Seperti kata pepatah "sambil menyelam minum air".

Cara lain yang lebih direct dalam menjual produk adalah dengan langsung masuk ke marketplace semacam: Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Menjual produk di marketplace sangatlah mudah dan menarik, banyak sekali promo-promo yang ditawarkan, seperti yang paling hot promo gratis ongkir. Meskipun mudah, tetapi berjualan di marketplace sangat 'kejam'. Kita akan berhadapan langsung dengan suplier sendiri, bersama-sama berhadapan dengan seller sejenis yang bukan tidak mungkin terjerat dalam skema perang harga. Jika kita menjual produksi sendiri, berjualan di marketplace tidaklah menjadi soal. Pada akhirnya, yang paling penting ketika berjualan di marketplace adalah menjaga performa toko hingga rating tetap baik, biasanya 4.5 ke atas.

Menentukan Harga Produk
Harga produk adalah bagian yang paling penting dalam bisnis. Sewajarnya keuntungan bisnis adalah berkisar di 20-30 persen dari harga pokok penjualan (HPP). Menetukan harga jual produk sangat bergantung kepada tingkat persaingan, jumlah permintaan, jumlah penawaran, modal yang kita keluarkan untuk operasional, sewa kios, gaji karyawan, dan masih banyak lagi. Sangat situasional dan tidak bisa digeneralisir. Harga produk yang terbaik adalah nilai tertentu yang bisa membuat toko kita tetap menghasilkan keuntungan, tetapi tidak merusak harga dipasaran. Jika kita meninginkan long term business kita harus menjaga harga di pasaran bukan?

Alat dan Kelengkapan Bisnis Online
Untuk merealisakian bisnis online yang sudah kita rencanakan, kita harus memiliki alat dan kelengkapan untuk menunjangnya.

  1. Rekening Bank: bisnis online akan melibatkan proses transfer, kita harus mempunyai rekening bank. Minimal kita harus punya satu, lebih baik jika ada banyak, berarti pembeli akan punya banyak pilihan. Rekening yang banyak digunakan sekarang adalah: Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI. Jangan lupa mengaktifkan internet banking/ mobile banking, dan meminta token ke bank untuk menunjang bisnis online Anda.
  2. Laptop/ Komputer: kita harus memiliki laptop/ komputer bukan hanya untuk buat/ update website, jejaring sosial, tetapi juga untuk cek internet banking agar cepat memvalidasi jika ada transferan yang masuk. Komputer/ Laptop juga bisa untuk membuat neraca bisnis kita.
  3. Smartphone: kita bisa melayani pelanggan kapan dan dimanapun dengan telepon pintar, termasuk juga upload produk.
  4. Internet: Syarat wajib bisnis online harus ada internet. Sekarang sudah banyak paketan yang murah, cari yang kuota besar dan signyal bagus di daerah Anda. Jika ada dana lebih, gunakan layanan internet yang stabil semacam Indihome, untuk menunjang bisnis online Anda.
  5. Kartu Kredit: Ini tidak wajib, tetapi akan memudahkan bisnis kita jika ada. Kita bisa mengkulak produk, menstok, dan kemudian menjualnya dengan modal kartu kredit. Lumayan dapat jangka waktu lebih dari 1 bulan untuk melunasi. Dengan langsung lunas, kita tidak akan kena bunga. Yang paling penting, hanya gunakan kartu kredit maksimal sebesar omset penjualan per bulan. Kartu kredit hanya disarankan untuk usaha yang sudah jalan.

Sunday, 9 April 2017

Sehat dengan 7.000 langkah

Berprofesi sebagai pedagang yang lebih banyak duduk daripada gerak membuat tubuh saya tidak terbiasa menghadapi aktifitas fisik yang berlebih. Jika diajak bermain futsal/ sepakbola, main 15 menit saja mata sudah berkunang-kunang.

Pedagang di zaman sekarang memang agak berbeda dengan zaman dahulu. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat aktifitas bisa dilakukan 'hanya' dengan duduk di depan laptop/ hp. Keluar toko paling-paling kalau ada urusan ke bank, ekspedisi, cari makan, atau main. Restok barang cukup di depan laptop/hp dengan internet banking atau kartu kredit. Makin betah restok secara online karena banyak sekali promo-promo ongkos kirim gratis.

Pernah saya mengecek kolesterol darah saat mencoba aktif mengembalikan kondisi fisik di fitness center. Hasilnya, angka kolesterol sangat tinggi walau tekanan darah normal. Hanya 1 bulan saya bertahan di fitness center, selain karena terbatas waktu, juga cukup mahal mengeluarkan biaya member bulanan. Motivasi sehat saya dikalahkan biaya dan waktu.

Saya mencari alternatif bagaimana untuk bisa rutin berolahraga tetapi dengan waktu yang fleksibel dan berbiaya murah. Saya banyak sekali membaca artikel-artikel sehat di internet. Salah satu artikel yang menarik, ternyata hanya dibutuhkan minimal 7.000-8.000 langkah dalam sehari untuk sehat. Rekomendasi ini dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Akan ideal jika bisa gerak hingga 10.000 langkah, begitu lanjutan rekomendasinya.

Berhubung saya lebih punya waktu luang pagi, saya pun akhirnya berusaha mengikuti rekomendasi CDC tersebut dengan berolahraga joging di pagi hari. Jika saya hitung-hitung, mungkin saya hanya gerak 2000-an langkah selama ini dengan bekerja di toko. Pantesan, badan rasanya kurang fit, perut semakin buncit, dan kurang bisa cepat tidur karena memang badan belum capek.

Joging adalah olahraga yang murah, bisa dilakukan di mana saja, di jalanan, di lapangan, di halaman rumah sekalipun bisa. Agar lebih terukur, saya menginstall aplikasi running di google play yang bisa berfungsi sebagai pedometer. Salah satu aplikasi yang banyak diunduh adalah RUN (Running distance tracker+). Dengan aplikasi ini, bukan hanya jarak yang bisa diukur, tetapi juga waktu lari dan jumlah kalori yang terbakar. Simple dan sangat membantu sekali.

Saya memilih joging dengan memutari lapangan sepakbola di pagi hari karena udara segar dan tempat sangat lapang. Karena status saya adalah beginner, pada awal saya tidak memaksa mencapai jarak tertentu. Saya berlari sebatas kemampuan dan jika capek saya akan berjalan, kemudian lari lagi. Angka 7000 langkah bagi pemula kalau dipaksakan akan berat, 7000 langkah secara kasar setara dengan 3.5 km atau kurang lebih 10-11 kali memutari lapangan sepakbola.

Secara bertahap dan terencana, akhirnya tubuh saya berhasil untuk melahap 7000 langkah minimal dalam sehari. Biasanya saya akan berlari 5x putaran lapangan, istrihat sambil jalan kaki, dan jika sudah merasa kaki tidak kelu, lari dilanjutkan 5x putaran lagi. Kini, saya dalam proses menambah porsi langkah karena angka yang ideal direkomendasikan adalah 10.000 langkah.

Efek dari olahraga joging rutin tersebut secara perlahan namun pasti saya rasakan. Tubuh memang pegal di awal-awal dahulu, tetapi sekarang sudah cepat hilang. Bahkan, tubuh jadi terasa ringan, gerak menjadi lincah, pikiran lebih fresh, dan kebiasaan tidur terlalu larut jadi hilang, goodbye insomnia. Jadi on fire saat melayani pelanggan.
"Sehat tanpa obat. lemu tanpa jamu" , kata teman joging saya yang baru saya kenal, bapak tua berumur 70 tahun yang rutin senam jantung setiap pagi.
Kebiasaan joging sehat ini akhirnya merembet kepada hal-hal sehat lainnya, semisal: kurangi gorengan, menu makanan sehat, lebih suka minum susu dibanding kopi, dan stay away from cigarette.




Friday, 7 April 2017

Tidak nyaman, Mandiri Protection tiba-tiba muncul di tagihan

Ada yang janggal ketika saya mengecek tagihan kartu kredit via internet banking pagi itu (2 April 2017, red). Tanggal cetak kartu kredit saya adalah setiap tanggal 1, dan biasanya baru bisa terlihat pada tanggal 2. Yang saya lihat janggal adalah: jumlah total tagihan (disebut outstanding ballance) tidak sesuai dengan catatan saya. Saya rajin mencatat setiap penggunaan kartu kredit, tapi kali ini kok totalnya beda.

Saya menghitung ada perbedaan sekitar Rp. 21.736 lebih besar daripada catatan. Saya kembali mengecek penggunaan kartu kredit, mungkin ada catatan yang terlewat. Dua sampai tiga kali saya terus mengcrosscek, tetapi tidak menemui adanya kesalahan di catatan.

Saya sebenarnya bisa menunggu sampai tagihan kartu kredit dikirim via email 3-4 hari lagi untuk memastikan dimana letak penyebab adanya selisih tersebut, tetapi rasa penasaran saya lebih besar daripada kesabaran.

Jumlah Rp. 21.736 ternyata adalah sebesar 0.55% dari total tagihan di catatan. Angka persen yang sangat familiar buat saya sebagai cardholder kartu kredit mandiri. Betul.. 0.55% pasti dari asuransi kartu kredit Bank Mandiri yang bernama Mandiri Protection atau ManPro. Permasalahannya, saya merasa tidak pernah apply aplikasi ini dan seingat saya tidak pernah menyetujui jika ada telemarketing yang menawarkannya.

Untuk memastikan dan kemudian meminta koreksinya, saya langsung menanyakan hal tersebut di official twitter @mandiricard seperti biasa jika ada kejanggalan.

Saya: "Selamat pagi, saya mau tanya, kok tagihan kartu kredit saya berbeda dengan jumlah pemakaian ya, ada kelebihan sekitar Rp. 21.736 (sekitar 0.55% dari total pemakaian saya bulan kemarin). Sebagai info, saya tidak pernah apply mandiri protection. Saya belum terima tagihan via emailnya, tapi bisa saya cek di tagihannya di internet banking dan ada ketidakpahaman seperti di atas, terima kasih."

@mandiricard: "Selamat pagi Pak, mohon ditunggu ya kami bantu pengecekannya."
@mandiricard: "Berdasarkan pembicaraan Bpk dgn staf kami tgl 11 Maret 2017 Bpk setuju dgn asuransi mandiri protection saat ditawarkan oleh staf kami, mohon konfirmasinya ya Pak? Tks ~Name"

Berhubung saya merasa tidak pernah menyetujui, saya pun membalas pesan tersebut:

Saya: "Saya tidak pernah menyetujui, yang saya ingat setelah telemarketing memperkenalkan diri dan menawarkan produk, telpon saya diamkan dan saya tidak menjawab sama sekali sampai akhirnya sambungan terputus. Silahkan saja cek rekamannya".

@mandiricard: "Baik Pak, mohon konfirmasinya apakah asuransi mandiri protectionnya ingin dibatalkan? Tks ~ Name"

Saya: "Saya ngak apply kok, tagihan yang muncul sekarang bagaimana?"

@mandiricard: "Berdasarkan data kami di kedua kartu Bpk sudah terdaftar asuransi mandiri protection. Apakah ingin dibatalkan di kedua kartunya? Tks"
@mandiricard: "Utk tagihan yg muncul tgl cetak 1/04 akan kami bantu ajukan koreksinya. Tks ~ Name"

Saya: "Tolong dibatalkan semua mandiri protection yang tanpa persetujuan dari kami tersebut. Tagihan yang muncul sekarang tolong dibantu koreksinya. terima kasih."

@Mandiricard: "Baik utk pembatalan & pengajuan koreksi tagihan kami bantu proses di hari & jam kerja. Tks ~ Name"

Sekarang tinggal menunggu proses pembatalan dan koreksi yang dijanjikan akan dilakukan di jam kerja. Tagihan asuransi manpro ini sebenarnya kecil, tetapi saya merasa tidak pernah apply/ tidak pernah setuju. Jadi sekecil apapun tetap tidak terasa nyaman, bukan hak ya jangan dipaksakan. Dengan limit kartu kredit yang masih 1 digit, saya merasa belum ada manfaatnya menggunakan manpro, beda soal kalau limit dah di atas 50 juta, untuk perlindungan okelah.

Esoknya, tanggal 3 April 2017 sore, saya kembali menanyakan perkembangan keluhan saya, oleh @mandiricard disuruh menunggu karena sudah proses.

Tanggal 5 April 2017, saya mendapatkan tagihan kartu kredit yang dikirim via email (e-statement), tagihan mandiri protection muncul di tagihan.

Mandiri Protection muncul di tagihan
Mandiri Protection muncul di tagihan
Tanggal 6 April 2017, saya membayar lunas tagihan kartu kredit, tentu termasuk didalamnya tagihan mandiri protection. Saya menggunakan kartu kredit ini untuk bisnis, jadi hanya sebagai pengganti uang tunai saja. Begitu tagihan via email keluar, biasanya langsung saya bayar lunas.

Tanggal 8 April 2017 pagi, saya cek di internet banking nampak ada yang berbeda. Sudah ada koreksi dari tagihan kartu kredit dengan bertambahnya limit kartu kredit sejumlah Rp. 21.736. Tagihan mandiri protection di bulan Maret telah dikoreksi dan dikembalikan ke limit kartu kredit saya. Case close, berakhir dengan happy ending.

Koreksi tagihan kartu kredit

Sedikit saran buat Anda yang mengalami nasib seperti saya, tidak merasa menyetujuai mandiri protection akan tetapi muncul di tagihan, ada baiknya tetap positif thinking dan komplain secara prosedual dan runtut seperti saya. Semua permasalahan bisa diselesaikan dengan baik-baik.








Tuesday, 4 April 2017

Bedah Tagihan Kartu Kredit

Buat Anda yang baru mempunyai kartu kredit, pasti penasaran dengan bagaimana format tagihan kartu kredit yang nantinya bakal ditagihkan. Uraian berikut ini semoga bisa memberi manfaat dan mengobati rasa penasaran Anda.

Tagihan kartu kredit dikirim secara fisik melalui kurir, atau via email. Buat Anda yang masih kesulitan mengakses internet, metode pengiriman fisik adalah pilihan yang terbaik. Hanya, Anda akan dikenakan biaya cetak sebesar Rp. 10.000 dan ketepatan waktu pengiriman akan sangat bergantung dengan kinerja kurir.

Sebaliknya, jika akses internet Ada, pilihan kiriman tagihan kartu kredit via email adalah pilihan yang terbaik. Selain gratis, tanpa biaya cetak, pengiriman juga tepat waktu. Tagihan kartu kredit (baik secara fisik maupun email) biasanya dikirim 2-3 hari setelah tanggal cetak.

Ada banyak sekali istilah dalam tagihan kartu kredit, diantaranya adalah: Tanggal cetak, Tanggal Jatuh Tempo, Tagihan Baru, Pemabayaran Minimum, Kualitas Kredit, etc. Untuk lebih jelasnya mari kita bedah satu persatu dengan menggunakan sample (kami gunakan tagihan kartu kredit mandiri).

Tagihan Kartu Kredit Bank Mandiri
Tagihan Kartu Kredit

Tagihan Kartu Kredit

Pada bagian paling atas kita lihat ada kop Bank Mandiri di kanan atas dan Tujuan penagihan (nama dan alamat lengkap kita sebagai pihak tertagih). Selanjutnya, tepat dibawahnya berderet Nomer Kartu, Tagihan Baru, dan Pembayaran Minimum. Tagihan baru berarti jumlah total tagihan kartu kredit (Rp. 3.973.781), kita bisa membayar sejumlah total ini jika tidak ingin dikenai bunga. Sebagai alternatif, bisa juga dilakukan pembayaran minimum (Rp. 397.380). Sangat menarik sekali opsi pembayaran minimum, tetapi sebaiknya jangan dilakukan karena tagihan yang tersisa bakal dikenakan bunga. Jika belum bisa bayar lunas, bayarlah sesuai kemampuan dan usahakan di atas pembayaran minimum.

Dideretan kanan sebelah pembayaran minimum, terlihat kolom tanggal cetak dan tanggal jatuh tempo. Tanggal cetak berarti tanggal tagihan dicetak (1 April 2017). Sebagai info, kami mendapatkan penagihan via email pada tanggal 5 April 2017. Tagihan jatuh tempo berarti batas waktu tagihan kartu kredit harus dibayarkan agar tidak terkena denda/ bunga. Tanggal jatuh tempo kami adalah 21 April 2017 atau 20 hari sejak tanggal cetak. Sebagai saran, ada baiknya tagihan kartu kredit paling lambat kita bayar 3 hari sebelum tanggal jatuh tempo untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi jika kita membayar dari bank yang berbeda dengan kartu kredit yang kita pegang.

Kolom selanjutnya adalah deskripsi dari penggunaan kartu kredit kita. Memuat: Tanggal transaksi, tanggal pembukuan, keterangan/ tempat belanja, dan jumlahnya. Pastikan mencocokkan satu persatu transaksi yang ditagihkan dengan catatan Anda. Jika ada perbedaan, langsung komplain dengan menghubungi call center atau via official sosial media dari penerbit kartu kredit Anda masing-masing. Pada bagian sub total terlihat jumlah total penggunaan kartu kredit yang nilainya harus sama dengan tagihan baru pada kolom yang di atas tadi.

Bagian terakhir dari tagihan kartu kredit adalah kolom terbawah yang memuat resume kita sebagai pemegang kartu. Memuat: pagu kredit, total pagu kredit, sisa pagu kredit, total sisa pagu kredit, kualitas kredit, batas penarikan tunai, fiesta point, bunga pembelanjaan, dan bunga tarik tunai.