Friday, 19 May 2017

Voucher Go-Pay untuk memesan Go-Food

Go-Jek
Aplikasi Go-Jek
Kali ini saya mau berbagi tentang pengalaman menggunakan aplikasi Go-Jek,  terutama menu pesan makanan alias Go-Food. Saya membuat review berdasarkan pengalaman pribadi saja, tidak ada tendensi berpromosi atau kebalikannya, menjatuhkan.

Jika dihitung-hitung, sebelumnya saya sangat jarang menggunakan Go-Jek. Selain sudah ada motor, saya juga jarang bepergian ke luar kota. Saya menginstall aplikasi Go-Jek hanya untuk berjaga-jaga saja, siapa tahu suatu saat membutuhkan. Apalagi saya usaha toko pakaian dan sepatu. Tidak ada salahnya memberi fasilitas ke pelanggan sekota untuk bisa delivery via aplikasi tersebut.

Dan bener saja, setelah beberapa waktu akhirnya saya menggunakan aplikasi tersebut. Bukan ngojek via Go-Ride atau Go-Car -nya sih, tetapi lewat menu Go-Send.

Ceritanya, ada pembeli dari luar kota yang ingin membelikan kado untuk pacarnya, kebetulan sang pacar sekota dengan saya, kebetulan pula barang yang dimaksud ada. Requesh dari pembeli adalah barang dikirim tepat di hari ulang tahun pacar. Berhubung saya jaga toko sendiri dan lokasi tujuan pengiriman lumayan jauh, saya menawarkan pengiriman via Go-Jek saja. Biaya kirim sekitar Rp. 13.000 dengan jarak 6,2 km. Pembeli pada akhirnya setuju dan mentransfer sejumlah uang termasuk harga barang dan biaya kirimnya. Di hari-H yang dimaksud, saya order Go-Jek di menu Go-Send, memberikan uang biaya kirim ke driver sebesar Rp. 13.000 dan tak seberapa lama, sekitar 30 menitan barang sudah diterima di alamat tujuan.

Voucher Go-Pay untuk memesan Go-Food
Voucher Go-Pay untuk memesan Go-Food 
Satu lagi cerita lainnya, pembeli (order lewar WA) yang ingin barangnya langsung diantar ke rumahnya karena kurang tahu lokasi toko saya. Pembeli adalah orang yang baru pindah rumah ke kota ini jadi belum banyak hafal sudut-sudut kota. Saya menyarankan order via Go-Jek saja, nanti pilih Go-Shop, uang baru dibayarkan setelah barang diantar driver Go-Jek. Nanti, selain membayar senilai barang yang dibeli, juga ada tambahan membayar ongkos Go-jek. Saya cek tidak mahal kok biaya kirimnya, jarak sejauh 5 km-an hanya sekitar Rp. 10.000-an. Pembeli akhirnya setuju dan order lewat Go-Jek.

Secara umum, tidak cukup sering saya menggunkan aplikasi ini. Sampai akhirnya saya jadi salah satu target marketing dari Go-Jek dengan tawaran sebuah voucher senilai Rp. 50.000 yang bisa di redeem menjadi saldo deposit Go-Jek (dikenal dengan Go-Pay). Saldo deposit ini bisa digunakan untuk semua layanan dalam Go-Jek, walau menu Go-Food lebih ditekankan. Voucher saya dapatkan lewat sms ke nomer hp yang sudah saya daftarkan di aplikasi:
"Bonus saldo Go-Pay Rp. 50rb untuk memesan Go-Food, redeem code .... dst seperti pada gambar"
Yah, namanya dapat gratisan pasti sangat penasaran, saya langsung saja masuk ke aplikasi dan ke menu Go-Pay dan langsung redeem kode voucher tersebut. Ternyata kode valid dan saldo Go-Pay saya bertambah menjadi Rp. 50.000. Selanjutnya praktek yang paling gampang dan butuh saat ini juga tentu saja pesan makanan via Go-Food, pas dengan jadwal makan siang.

Agak tercengang saya melihat 'daleman' dari Go-Food, selain banyak warung-warung/ resto yang sangat familiar dengan harga yang bersaing (sama dengan harga saat beli langsung di warung), juga ada layanan free delivery untuk warung tertentu jika menggunakan Go-Pay alias biaya kirim gratis jika menggunakan saldo deposit Go-Pay. Sudah belinya diantriin, tidak ada minimum order, makanan langsung diantar di depan rumah kita, masih gratis biaya pengiriman pula. Kalau terus-menerus begini bisa malas orang keluar rumah cari makan, cukup tekan-tekan smarthphone dan duduk manis menunggu.

Cukup lama saya memilih warung makan dan menu yang hendak diorder, pilihan akhirnya datang ke menu Ayam Geprek seharga Rp. 12.500 di warung Mang xxx dan free delivery. Setelah tekan tombol order, tak seberapa lama Driver telepon dan memastikan saya untuk menunggu pesanan. Berhubung jarak warung cuma kurang dari 1 km, tak kurang dari 20 menit pesanan sudah diantar di depan pintu rumah. Makan siang siap disantap, selesai makan jangan lupa kasih rating bintang driver dan jika berkenan kasih tips.

Untuk mengisi saldo (top up) Go-Pay sendiri ada banyak cara. Bisa isi secara langsung di driver Go-Jek (harus kepada driver yang saat ini kita order), atau dengan transfer (ATM, SMS-Banking, Internet Banking). Sayang sekali untuk top up saat ini masih belum bisa menggunakan kartu kredit.

Meskipun free delivery, driver Go-Jek sebenarnya tetap mendapat komisi dari jasa antar Go-Food. Yang membayar adalah aplikasi. Subsidi lewat free delivery Go-Food menjadi salah satu andalan promosi marketing dari Go-Jek. Mereka berinvestasi dalam jumlah yang besar untuk kepentingan jangka panjang. Go-Food adalah masa depan Go-Jek, saya fikir begitu, bukan kah mobilitas orang makan lebih banyak daripada orang bepergian. Minimal 2x sehari untuk makan, kalau bepergian kan pasti tidak setiap hari.

Selain menjadi berkah bagi driver, ramainya order Go-Food juga menjadi berkah bagi produsen (warung makan). Warung yang kecil menjadi bisa lebih bersaing dengan warung besar, bahkan jika pintar memasak dan makanan enak bisa juga membuka warung di rumah/ garasi, tidak harus punya warung di tepi jalan, apalagi menyewa. Yang terpenting dari semuanya, kita harus melek digital terlebih dahulu.

Kembali ke Go-Food saya, tak terasa sudah 2 pekan dari promo voucher terkirim, tak terasa juga saya sudah 3 kali top up. Go-Food dari Go-Jek sekarang sudah menjadi salah satu gaya hidup saya. Semoga promo free delivery-nya bakal terus ada, peace.







Tuesday, 16 May 2017

Kebugaran, Olahraga, dan Umur Panjang (Bagi Lansia)

Sehat dan umur panjang adalah dua hal vital yang diidam-idamkan oleh kita semua, terutama kelompok lansia. Artikel di bawah ini akan mengulas hubungan antara kebugaran, olahraga, dan usia panjang, semoga memberi manfaat.

1. Pengertian
a. Kebugaran (Kesegaran Jasmani) adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan mendadak.
b. Olahraga adalah rangkaian gerakan badan secara teratur, seimbang, tersusun dalam bentuk paket gerakan, takaran beban, lama waktu tertentu, sehingga mampu memacu jantung, paru-paru, mencapai ketahanan/ kekuatan otot, memelihara kelenturan sendi, dan membentuk badan dengan komposisi yang baik.
c. Umur panjang menurut pendapat masyarakat pada umumnya adalah mereka yang memiliki usia di atas 70 tahun.
d. Umur panjang menurut WHO adalah mereka yang memiliki usia 90 - 120 tahun.

2. Kebugaran (Kesegaran Jasmani)
Kebugaran memiliki 4 komponen, yaitu:
a. Ketahanan jantung dan peredaran darah
b. Kekuatan
c. Ketahanan otot
d. Kelenturan
Untuk memperbaiki kebugaran, keempat komponen tersebut harus dilatih. Jika hanya melatih satu komponen saja, tidak akan dapat mempertahankan kebugaran seluruhnya. Sebagai contoh misalnya, hanya latihan lari/ jogging saja, maka yang terlatih hanya ketahanan cardiovascular saja. Sedang, jika kita latihan menari, maka yang terlatih hanya kelenturan/ fleksibilitas saja.
Agar kebugaran dapat dipertahankan sepanjang hidup Anda, maka latihan olahraga dari keempat komponen tersebut di atas harus dilaksanakan terus menerus. Dengan tingkat kebugaran tinggi, kita dapat melaksanakan kegiatan sesuai apa yang kita inginkan dengan gampang.
Kebugaran seumur hidup berarti kebugaran yang total, dapat diusahakan dengan kombinasi antara:
1) Latihan olahraga terus menerus
2) Pengaturan makan yang seimbang
3) Pola hidup/ gaya hidup yang baik

3. Olahraga
Disamping melakukan latihan olahraga terus menerus, kita harus memperbaiki dosis atau takaran olahraga yang dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Takaran intensitas latihan
Intensitas latihan adalah seberapa keras kita lakukan latihan. Mengukur instensitas latihan dapat dilakukan dengan menghitung denyut nadi per menit. Untuk menghitung denyut nadi per menit, kita harus mengetahui denyut nadi maksimal (DNM), yaitu diperoleh dari rumus: 220 - umur.
Untuk menghitung intensitas latihan adalah setelah selesai latihan, kita ukur denyut nadi per menit dengan acuan:
- Minimal 70% x (220 - umur)
- Maksimal 80% x (220 - umur)
Contoh:
No
Umur (Tahun)
Minimal 70%
Maksimal 80%
1
70
105
120
2
80
98
112
3
90
91
104

Dari tabel di atas, nampak bahwa bagi mereka yang berumur 70 tahun, jika melakukan latihan, denyut nadi per menit minimal 105 {70% x (220-70 tahun)} dan maksimal 120 (80% x {(220-70)}. Itu semua berarti, jika mereka latihan olahraga haruslah sampai denyut nadi minimal 105 dan maksimal 120.
Cara menghitung denyut nadi
Kita dapat menghitung denyut nadi dengan meraba pergelangan tangan kita (boleh kanan, boleh kiri) dengan ketiga jari kita.

Pemeriksaan denyut nadi

Dapat juga yang diraba di bagian kepala samping (kanan/ kiri), atau dengan meraba leher pada sebelah kanan/ kiri dari kotak suara. Jika susah, dapat menggunakan alat yang disebut pulsmeter.
b. Takaran mengenai lamanya latihan
Lama latihan sekitar 20 - 30 menit per zone latihan dan lebih lama juga lebih baik.
c. Takaran frekuensi latihan
Dari beberapa penelitian dapat dapat disimpulkan bahwa:
1) latihan paling sedikit adalah 3 hari dalam seminggu (berselang-seling), karena ketahanan seseorang akan menurun setelah 48 jam tidak melakukan latihan.
2) Ikuti cara latihan olahraga yang benar untuk memperbaiki kebugaran. Anda harus melakukan latihan olahraga paling sedikit 3x per minggu, dengan waktu minimal 30 menit terus-menerus untuk 1x latihan dengan instensitas secukupnya.
3) Buatlah latihan olahraga sebagai pola hidup Anda. Selain latihan olahraga secara teratur, lakukan kegiatan sehari-hari juga sebagai latihan, misalnya jangan selalu naik tangga eskalator, sekali-kali naik tangga biasa jika naik ke lantai lebih atas. Jangan selalu naik mobil jika jaraknya tidak jauh, dan lakukan pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah, halaman, dan lain-lain, sesuai dengan umur Anda.
Badan memerlukan bermacam latihan sesuai dengan umurnya, dan bergantung dari berbagai faktor, misalnya: perubahan hormon dan perubahan pola makan. Kita harus selalu ingat akan kemampuan kita, kesehatan kita, untuk menentukan pilihan olahraga yang sekiranya cocok untuk diri kita masing-masing, dan bermanfaat untuk memperbaiki kebugaran kita, misalnya: Jalan kaki, jogging, lari, berenang, bersepeda (statis), dan berbagai macam senam. Pelaksanaannya misalanya pada selasa, kamis, sabtu, dan minggu.
Dalam berolahraga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pilihlah latihan olahraga yang disenangi
b) Jangan berlatih berlebihan
c) Perhatikan tubuh Anda
d) Tentukan waktu yang tepat
e) Berlatihlah di bawah sinar matahari
f) Berlatihlah dengan gembira

4. Umur Panjang
Olahraga dapat memperlambat proses menua yang berarti dapat mencapai umur panjang. Semua orang secara normal menghendaki umur panjang, rumah tangga yang berbahagia, beranak, bercucu, dan bercicit adalah kerinduan kita bersama.
Dengan latihan olahraga, akan memperoleh kebugaran, terhindar dari berbagai penyakit, dan tercapainya umur panjang akan kita nikmati dengan penuh kebahagiaan.
Harapan umur panjang bukan hanya keinginan kita, tetapi jadi program pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang selalu berusaha meningkatkan usia harapan hidup dengan program “Memasyarakatkan Olahraga dan mengolahragakan Masyarakat”. Bahkan sekarang ini dikembangkan Program BPJS untuk memelihara kesehatan masyarakat. Usia harapan hidup selalu meningkat dari 56 tahun menjadi 68 tahun dan sekarang meningkat lagi menjadi 70 tahun.
Semua ikhtiar selalu diusahakan agar selalu meningkat, meskipun kita semua tahu bahwa lahir, rejeki, jodoh, dan meninggal adalah rahasia Allah SWT. Kita sebagai umat manusia selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, seperti ungkapan “Berusahalah untuk mencari rejeki seperti mau hidup seribu tahun, tetapi bersembahyanglah seperti mau mati besok pagi”.
Usaha lain untuk meningkatkan usia harapan hidup adalah dengan cara memperlambat proses menua.
a. Proses menua
Dalam tubuh manusia terjadi perubahan struktural yang merupakan proses degeneratif, antara lain: sel-sel mengecil/ menciut, jumlah sel berkurang, terjadi perubahan isi/ komposisi sel, dan timbulnya kemunduran fungsi organ tubuh.
Apa saja yang terjadi dengan tubuh manusia dalam proses menua, antara lain:
1) Kulit tubuh berubah menjadi tipis, kering, keriput, dan tidak elastis lagi
2) Rambut rontok, berubah menjadi putih, kering, dan tidak mengkilat lagi
3) Jumlah otot berkurang, ukurannya menciut, fungsinya menurun sehingga kekuatannya pun ikut menurun
4) Jantung yang terdiri dari otot-otot juga mengalami perubahan degeneratif, ukuran jantung mengecil, kekuatan memompa darah keseluruh tubuh berkurang. Berdasarkan penelitian, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahunnya setelah berumur 30 tahun.
5) Berbagai pembuluh darah nadi penting, khususnya yang di jantung dan otak, mengalami kekakuan. Lapisan dalam pembuluh nadi menjadi kasar, memudahkan timbulnya penggumpalan darah.
6) Terjadi degenerasi selaput lendir dan bulu getar saluran pernafasan, sehingga gelembung pernafasan menjadi kurang elastis dan rongganya menjadi luas yang berakibat terjadi radang dan infeksi saluran pernafasan.
7) Kadar kapur (kalsium) dalam tulang menurun sehingga tulang menjadi keropos (Osteoporosis) dan mudah patah.
8) Akibat degenerasi di persendian, permukaan tulang rawan menjadi kasar. Jika tulang rawan tersebut hilang sama sekali, kedua ujung tulang yang keras saling bergesek dan berakibat penyakit sendi (Arthrosis dan Arthritis)
9) Karena proses degenerasi, jumlah nefron (satuan fungsional dari ginjal yang bertugas membersihkan darah) menurun, akibatnya kemampuan mengeluarkan sisa metabolisme melalui air seni pun berkurang.
10) Saraf yang terganggu, sehingga timbul gangguan pada fungsi pada indera.
b.  Memperlambat proses menua
1) Sebagaimana dicanangkan oleh Menteri Kesehatan agar usia harapan hidup meningkat dari 56 tahun menjadi 68 tahun atau menjadi tujuan negara maju untuk mempunya usia harapan hidup 80 tahun pada tahun 2003.
Para ilmuwan telah mengadakan penelitian mengakui adanya satu fakta yang tidak dapat diganggu gugat, yaitu kebiasaan hidup menjadi faktor terkuat dalam memperlambat proses harapan hidup. Seorang pakar pendidikan kesehatan bernama Breslow dari Universitas California, Los Angeles, telah meneliti 6000 orang yang hidup di daerah pantai San Francisco menunjukkan 52% angka kematian yang berbeda antara mereka yang mengikuti 7 kebiasaan sederhana (tidak merokok, tidak minum alkohol, makan pagi setiap hari, tidak jajan, tidur 7-8 jam setiap hari, olahraga teratur, berat badan ideal) dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti kebiaasaan tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat juga telah mengadakan penelitian kepada anggota gereja masehi hari ke-7 yang ternyata mempunyai umur yang rata-rata 6-7 tahun lebih tinggi dari penduduk Amerika Serikat lainnya. Penelitian tersebut menunjukkkan bahwa angka kematian lebih kecil dikalangan orang-orang advent yang disebabkan penyakit jantung dan kanker, sebab kebiasaan mereka yang tidak merokok dan tidak minum alkohol, mengkonsumsi sedikit sekali daging, tetapi lebih banyak makan saturan, buah-buahan, dan biji-bijian.
Sudah lebih dari 200 penelitian terakhir yang menyokong kebiasaan mereka mempertinggi usia harapan hidup. Penelitian di Belanda menunjukkan umur lebih lama 8,9 tahun. Di Polandia menunjukkan umur mereka lebih tinggi 9,5 tahun jika dibandingkan penduduk Polandia lainnya.
2) Olahraga memperlambat proses menua
Dengan jantung yang kuat, volume oksigen maksimum yang tinggi, terhindarnya penyakit diabetes, tekanan darah yang normal, berat tubuh yang normal, dan sebagainya, menunjukkan suatu tubuh yang sehat dengan proses menua yang diperlambat. Namun demikian, banyak penelitian yang meneliti mereka yang biasa berolahraga sejak muda dan manula yang menyokong bagaimana olahraga memperlambat proses menua. 
a. Volume oksigen maksimum pada lansia
Banyak penelitian yang memusatkan peranan olahraga dalam hubungannya dengan volume oksigen maksimum yang pada umumnya akan mengalami penurunan pada lansia. Dalam keadaan normal, volume oksigen maksimum tersebut akan turun sekitar 8 - 10 % pada setiap dekade (10 tahun) setelah seseorang menginjak usia 30 tahun. Ternyata dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan olahraga bagi lansia yang tadinya tidak aktif dapat meningkatkan kapasitas volume oksigen maksimumnya untuk 40 tahun lebih muda. Seseorang yang sehat di usia 50 tahun yang berolahraga dengan giat dapat mempunyai volume oksigen maksimum 20 - 30 % lebih tinggi dari orang muda yang tidak berolahraga.
Penelitian Weber yang menggabungkan diet pritikin (makanan dengan 80% karbohidrat) dan olahraga aerobik yang reguler untuk lansia umur 79 tahun, menunjukkan bagaimana dalam 26 hari serum kolesterol turun 19%, berat badan rata-rata turun 2,26 kg, tekanan darah dan gula waktu puasa turun dengan jumlah yang cukup besar, dan volume oksigen maksimum naik dengan cukup baik.
b.  Osteoporosis
Olahraga juga dapat memperlambat proses menua dalam hubungannya dengan osteoporosis. Kita sebutkan bahwa osteoporosis adalah hal yang umum bagi orangtua, dimana tulang belulang menjadi keropos, sehingga mudah sekali terjadi patah tulang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa resiko untuk mendapatkan osteoporosis lebih besar pada kelompok di bawah ini:
² Wanita yang sangat kurus
² Wanita yang mencapai menopause dini
² Penghisap rokok
² Mereka yang tidak berolahraga
² Mereka yang makan daging/ protein hewani dan fosfor, tetapi kurang kalsium
Disamping melakukan olahraga yang teratur dan terus menerus, makan dengan cukup kalsium dapat memperlambat kepadatan mineral tulang. Penelitian menunjukkan bila seseorang tidur dan tidak bergerak di tempat tidurnya selama satu minggu, maka 1% dari mineral dalam kepadatan tulangnya akan hilang. Sebaliknya, bila otot dan tulang bergerak, tekanan yang diberikan akan menghasilkan aliran listrik yang akan menambah mineral pada kepadatan tulang.
Penelitian Aloia menunjukkan bahwa wanita yang telah menginjak menopause bila berolahraga satu jam per hari, 3 kali per minggu, setelah 12 bulan dapat menambah kalsium dalam tubuhnya +42 mg per hari, sedang bagi mereka yang tidak berolahraga kehilangan jumlah kalsium -43 mg per hari.
Menurut penelitian Smith (terhadap 30 wanita usia rata-rata 81 tahun yang dibagi dalam 2 kelompok, berolahraga dan tidak berolahraga) setelah 3 tahun, kelompok yang berolahraga 40 menit per hari, dilakukan 3 kali per minggu, memiliki kenaikan mineral dalam tulang sebesar 2,29%. Sedang, kelompok yang tidak berolahraga justru kehilangan mineral dalam tulang sebesar 3,28%.
Kesimpulan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat memperlambat keroposnya tulang dan memberikan volume oksigen yang tinggi pada manula. Dengan volume maksimum tinggi, dengan sendirinya akan menyebabkan peredaran darah lancar, jantung yang sehat, tekanan darah normal, dan faktor lain yang mendukung tubuh sehat dan umur yang panjang.
3)  Panyuwun dan panuwun
Karena kondisi kita sekarang ini, kita harus banyak panyuwun kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara agama kita masing-masing. Dan, bagi kita yang bergama Islam sering berdzikkir kepada Allah, memperbanyak ingat kepada Allah SWT dengan cara membaca kalimat thayyibah.
Kita harus memperbanyak amal shaleh, berbuat baik, memperbanyak silaturahmi, dan lain-lain. Disamping itu kita harus atur panuwun kepada Allah SWT dan bersyukur karena kita diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Amiin.

Demikian, semoga bisa memberi manfaat dan jika ada saran, hal yang perlu dikoreksi akan kami terima dengan terbuka, terima kasih.

Wednesday, 26 April 2017

Pengalaman pertama lari 10k di event Mandiri Jogja Marathon 2017

Ternyata, memang mengasyikkan ikutan event lari. Menyesal gak nimbrung di olahraga yang lagi trend ini dari dulu. Beda banget sense-nya, lari sekarang bukan hanya olahraga, tapi juga sudah jadi gaya hidup.

Saya sebenarnya sudah merencanakan untuk rutin lari pagi sejak 3 tahun yang lalu. Saya menyadari bahwa physical fitness saya sangat rendah karena lebih banyak menghabiskan waktu kerja di depan laptop. Saya butuh olahraga.

Saking semangatnya dahulu, sepatu lari pun sudah dibeli, waktu itu beli di Lazada yang kebetulan ada diskon sepatu running original Puma Axis v3. Keren dan empuk, tapi sayang salah ukuran. Kaki saya size 39, saya beli size yang sama. Dan ternyata, gak enak kalau dipakai lari karena terlalu pas. Ujung jari sering bergesekan dengan ujung sepatu, kalau dipakai lama bisa-bisa sepatu yang jebol atau sebaliknya, kuku/ ujung jari yang traumatis. Harusnya saya beli 1-2 size di atas size standart, baru nyaman dipakai. Buat pengalaman saja.

Tak terasa waktu berlalu, tak terasa pula rencana lari pagi pun tinggal menjadi sebuah rencana. Aktifitas fisik hanya saya sandarkan pada kegiatan rutin futsal seminggu sekali, lebih baik daripada tidak sama sekali. Berat saya pun stabil dikisaran 63 kg dengan tinggi badan 164 cm. Sekilas nampak ideal jika dihitung indeks massa tubuhnya (IMT = 23.43), sayang tidak terdistribusi merata, lebih banyak mengumpul di perut (buncit), mungkin istilahnya obesitas sentral.

Hingga tiba saat itu. Akhir bulan Maret, saya mendapatkan free slot event Mandiri Jogja Marathon 2017 dari Mandiricard (cerita lengkapnya bisa dibaca di Tiket Gratis Mandiri Jogja Marathon 2017). Event akan dilaksanakan pada 23 April 2017, berarti masih ada waktu mempersiapkan diri sekitar 3 minggu lebih. Berhubung tiket yang didapatkan adalah kategori 10k dan status saya adalah beginner, berarti saya harus benar-benar menyusun rencana latihan dengan sebaik-baiknya.

Seperti halnya kebanyakan terjadi pada beginner lainnya, googling menjadi andalan dalam menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai seluk beluk lari. Dari istilah lari, teknik lari, cara mengambil nafas, sampai pembuatan program menjadi menu-menu yang wajib diketahui. Saya kemudian membuat program lari sendiri sesuai dengan kemampuan.

Sebenarnya, akan lebih baik jika program dibuat oleh trainer pribadi, tapi berhubung saya amatiran dan hanya berlari untuk sehat (bukan prestasi), saya sendiri yang menjadi trainer. Objek sekaligus subjek, luar biasa.

Program latihan lari 10k
Ada waktu 3 minggu lebih, idealnya program lari 10k dilaksanakan dalam waktu sekurang-kurangnya 2 bulan. Secara durasi waktu, saya sudah terlambat. Dalam 3 minggu+ saya harus bisa lari 10k bagaimanapun caranya.

Sebagai info, Cut Off Time (COT) dari lomba Mandiri Jogja Marathon 2017 adalah 2 jam. Lebih dari waktu tersebut akan dianggap DNF alias do not finish sehingga tidak berhak mendapat medali finisher. Dua jam menjadi target waktu maksimal saya dalam latihan.

Just for Informations, para pelari elits (atlet) akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit dalam lombak 10k, sementara pelari amatir rata-rata di waktu 1 jam. Seberapa dekatkah kemampuan saya dengan mereka?

Saya menggunakan sebuah aplikasi running di play store, nama aplikasinya RUN dari Fitness22. Navigasinya sangat mudah. Jarak, waktu, kecepatan, dan kalori yang terbakar tercatat dengan baik. Hasil lari juga bisa di-share ke sosial media jika ingin 'pamer'. Peta track lari juga tetap tercatat meski tanpa aktif data karena menggunakan GPS/ satelit.

Latihan pertama: Jum'at 31 Maret 2017
Selalu yang paling berat adalah mengawali. Saya sengaja memilih waktu di pagi hari dan berlokasi di lapangan sepakbola. Selain sepi, di pagi hari udara juga sangat segar. Program lari saya akan maksimal.

Berhubung ini adalah hari pertama latihan, saya akan melihat berapa batas maksimal kemampuan saya. Dan hasilnya, saya hanya mampu memutari lapangan sebanyak 5x tanpa henti, atau sekitar 1.60 km, dan mata langsung berkunang-kunang, nafas memburu, dan kaki terasa pegal.

Latihan kedua: Sabtu, 1 April 2017
Target saya hari ini adalah lari 1 x 5 kali putaran lapangan plus bonus lari tambahan semampunya. Kecepatan saya akan buat senyaman mungkin yang membuat nafas tidak tersengal. istilahnya Easy run. Saya baru mengetahui teknik ini setelah googling pasca latihan pertama yang berakhir pucat.

Dengan easy run, saya berhasil melahap 1 x 5 putaran lapangan plus bonus lari tambahan semampunya atau sekitar 2.18 km dengan 1x istirahat sekitar 4 menit dengan sedikit rasa pegal walau nafas tidak terlalu ngos-ngosan.  walau catatan waktunya masih rendah, sekitar 15:04 menit dengan kecepatan 11:06 min/km ditambah waktu istirahat 4 menit.

Latihan ketiga: Selasa, 4 April 2017
Dua hari latihan berturut-turut pada jum'at dan sabtu ternyata baru terasa cenat-cenutnya pada hari minggu dan senin. Saya off-kan saja untuk recovery. Saya baru mulai berlatih lagi pada hari selasa. Latihan kali ini tidak di lapangan seperti biasanya, tetapi di lapangan futsal yang kebetulan sudah jadi jadwal rutin saya tiap selasa pagi. Saya datang lebih awal ke lapangan untuk lari-lari terlebih dahulu. Sekitar 1.83 km saya lahap dalam waktu 14:57 menit dengan metode easy run diselingi dengan lari sedikit lebih cepat tanpa istirahat. Kelar lari, saya lanjutkan dengan bermain futsal cukup lama sampai sekitar 2 jam-an.

Latihan keempat: Kamis, 6 April 2017
Saya mulai sadar waktu semakin mepet, saya harus meningkatkan jumlah km lari saya. Latihan hari ini saya menargetkan 2 x 5 putaran lapangan deselingi satu kali istirahat. Hasilnya, saya mampu melahapnya dalam waktu 25:04 menit dengan jarak 3.44 km. Interval istirahat sekitar 3 menit dan pada lari putaran kedua saya tambah jadi 7 putaran. Perasaan optimis pun mulai menggelayut, setidaknya sepertiga dari target 10k sudah bisa dicapai. Secara virtual jika saya konstan menerapkan pola ini setidaknya akan butuh waktu kasar 90 menit untuk finish, tapi rasanya masih tidak mungkin karena latihan kali ini sangat menguras tenaga. Saya memadukan easy run dengan pace interval yang cukup berat untuk kondisi saat ini.

Latihan Kelima, Jum'at 7 April 2017
Ada nilai positif dari latihan kemarin, badan saya tidak terasa pegal. Malah saya merasa badan semakin ringan dan motifasi latihan meninggi. Saya pun memutuskan latihan lagi hari ini. Jarak 5.17 km dalam waktu 44:49 menit saya lahap. Dua kali saya mengambil instirahat, seperti biasa sekitar 3 menit-an. Kecepatan juga ikut meningkat, rerata kecepatan adalah 07:24 detik walau kemudian akan menjadi absurd karena ada interval waktu istirahat.

Catatan penting pada latihan kali ini adalah saya mampu berlari lebih dari 5 km, pada titik ini saya sebenarnya sudah cukup layak mengikuti lari kategori 5k walau catatan waktunya hampir limit. Dua minggu latihan sudah dapat 5 km saya pikir adalah hal yang cukup bagus.

Latihan Keenam. Minggu 9 April 2017
Hari ini ini saya mau menyimulasikan lari 5k tanpa henti, saya harus mampu mengatur kapan melakukan easy run dan kapan menambah kecepatan. Saya tidak mau menghitung lagi berapa jumlah putaran lapangan. Yang ada di kepala saya adalah: lari 5 km, tidak boleh jalan/ istirahat, dan waktu tidak boleh lebih dari 60 menit.

Hasilnya, ternyata saya sanggup berlari tanpa berhenti sejauh 5.11 km dengan kecepatan rata-rata 08:33 min/km selama 43:44 menit. Mental saya mulai terbentuk disini. I can do more.

Latihan ketujuh, Selasa, 11 April 2017
Selasa pagi adalah jadwal futsal. Saya akan tetap mengikutinya, tetapi saya ingin lari terlebih dahulu dan akan sangat menjemukan jika berlari 5km lebih di lapangan futsal. Saya memutuskan pagi lari dulu di lapangan sepakbola biasanya, baru ke tempat futsal.  Catatan lari kali ini hampir sama, 5.6 km selama 58:57 menit tetapi dengan kecepatan lebih rendah 10:31 min/km. Pastinya lebih banyak easy run-nya karena saya akan main futsal setelah ini.

Latihan lari + main futsal hari ini setidaknya akan membuat saya berlari sekitar 8 km-an, mungkin lebih. Physical fitness saya akan meningkat. Pada titik ini saya harus juga berhati-hati jangan sampai cidera.

Latihan kedelapan, Jum'at 14 April 2017
Cukup lama saya beristirahat, sekitar 3 hari. Latihan hari selasa + futsal nampaknya menguras tenaga, badan-badan terasa pegal. Ini bagus, berarti ada peningkatan tekanan tetapi tetap pada batasnya. Walau masih terasa seditik pegal, saya tidak boleh melewatkan latihan hari ini. Jika terlalu lama beristirahat takutnya latihan yang selama ini dibangun akan sia-sia. Sedikit pegal kalau dipakai lari nanti juga akan hilang, walau setelah lari akan muncul lagi.

Saya merasa pada latihan terakhir (lari 5.6 km + futsal) selayaknya menempuh 8+ km. Jadi hari ini saya putuskan simulasi lari 10 km tanpa beristirahat. Lagian race day sudah tinggal 9 hari lagi. Minggu terakhir ingin saya khususkan untuk recovery dan persiapan mental.

Saya menggunakan metode easy run diseling pace interval seperti biasanya, cuaca pagi ini agaknya mendukung karena sedikit mendung, angin sepoi-sepoi, dan udara sangat segar, padahal saya start lari sudah pukul 07.00.

Hasil simulasinya adalah: Jarak 10:21 km, waktu 01.52.03 dan kecepatan rata-rata 10:58 min/km. Berjarak 8 menit lebih cepat dari cutting of time resmi dari event. Hasil ini membuat saya secara mental merasa siap berlaga, setidaknya untuk finish kurang dari COT yang ditetapkan.

Latihan kesembilan, Minggu 16 April 2017
Latihan simulasi lari 10k pada hari jum'at ternyata membuat lutut (teruntama sebelah kiri) nyeri. Lutut sebelah kiri saya memang bermasalah akibat dulu salah jatuh ketika bermain sepakbola. Sepertinya dulu waktu terjatuh ada bagian yang robek, saya tidak pernah memeriksakannya. Yang jelas, sampai sekarang masih belum kuat. Jika terlibat adu badan saat main sepakbola, lutut akan bunyi 'klek' dan terjatuh. Pada akhirnya, saya selalu menghindari adanya kontak badan.

Hari sabtu saya full istirahat, baru hari ini saya kembali latihan walau masih ada rasa nyeri. Saya tidak mau ngoyo, hanya menjaga kondisi saja. Jarak 6.07 km selama 01:08:19 jam dengan kecepatan rata-rata 11:15 min/km dilahap untuk latihan pagi ini.

Latihan kesepuluh, Selasa 18 April 2017
Saya tidak berlatih lari hari ini, saya ingin recovery sambil menikmati bermain futsal secara santai.

Latihan kesebelas, Kamis 20 April 2017
Latihan terakhir saya untuk event Mandiri Jogja Marathon 2017. Hampir 100% adalah easy run dalam jarak 6.62 km selama 01:22:15 jam dengan kecepatan rata-rata 12:24 min/km.

Mandiri Jogja Marathon Kategori 10k
Hari jum'at 21 April 2017, saya mengambil race pack yang dipusatkan di Hotel Jambuluwuk Malioboro. Race pack ini terdiri dari: Jersey lari, bibs, beberapa brosur, topi dari sponsor yang dikemas dalam tas serut berlogo event.

Berhubung saya hanya mengikuti event 10k yang notabene adalah kategori untuk pemula, saya tidak melakukan carbo loading, pola makan saya seperti biasanya hanya pada malam hari sebelum race pagi, saya makan roti pisang. Malam hari juga tak lupa saya tidur lebih cepat agar lebih fresh nantinya pas event berlangsung.

Event Jogja Mandiri Marathon 2017 ini merupakan event marathon pertama yang digelar di Jogjakarta. Ada 4 kategori lomba, yaitu: Full Marathon, Half Marathon, 10k, dan 5k. Ada 6210 peserta yang mengikuti, event berlokasi di kawasan wisata Candi Prambanan. Event ini diharapkan akan berlangsung setiap tahun dan dapat dijadikan sebagai salah satu ujung tombak daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Penyelenggaraan di bulan April sangat pas dan pastinya cukup membantu sebagai daya ungkit pariwisata mengingat biasanya di bulan tersebut kecenderungan angka wisatawan menurun yang ditandai dengan menurunnya ocupacy hotel.

Minggu, 23 April 2017 sekitar pukul 04.00 WIB saya bangun. Start lomba 10k memang baru akan dimulai pukul 06.00 WIB, tetapi untuk menuju lokasi setidaknya diperlukan waktu 1 jam. Selepas shubuh saya akan berangkat. Perlengkapan lomba mulai saya persiapkan, jersey + bibs yang sudah terpasang chips dari Mylaps, celana training panjang favorit, dan tidak lupa sepatu running yang baru dibeli kemarin. Jika pada saat-saat latihan saya menggunakan sepatu futsal, untuk lomba saya akan menggunakan sepatu running, sepatu yang memang khusus untuk lari. Event ini akhirnya sukses membuat saya untuk 'boros'.

Pukul 06. 30 saya sampai di garis start. Dengan dipandu MC Melanie Putri, seluruh peserta mulai melakukan pemanasan. Peserta yang masuk kategori atlet dikelompokkan pada baris terdepan. Sebagai informasi dalam lari akan ada dua waktu, gun time dan chips time. Gun time dihitung saat bendera start resmi diangkat hingga peserta bersangkutan melewati garis finish, sedang chips time dihitung saat peserta melewati garis start hingga garis finish. Hasil resmi lomba mengacu pada gun time, sehingga para atlet dibariskan di bagian depan.

Suasana pagi itu sangat menolong, udara segar dengan langit yang cukup cerah. Tepat pukul 06.00 start resmi dilakukan (gun time). Sensasi berlari ramai-ramai ternyata berbeda dibandingkan sendirian. Ada semacam dorongan lebih keras ketika lari bersama-sama.

Satu km pertama berlalu dengan cepat, pelari masih bergerombol sehingga cukup sulit untuk saling mendahului. Di km ke-2 jarak mulai merenggang, pelari yang lebih cepat mengambil sisi kanan untuk mendahului. Pelari yang lebih lambat hendaknya mengambil sisi kiri dan memberikan sisi kanan ruangnya untuk ruang overlap. Begitu setidaknya kode etik tidak tertulis dalam lomba. Saya sendiri baru menyadari etika tersebut setelah berlari sejauh 3 km dan mulai banyak yang mengoverlap.

Strategi yang saya terapkan pada lomba kali ini pada pokoknya adalah kecepatan rata-rata tidak boleh kurang dari 10 min/km. Pada km 1-4 saya sukses menjaganya, hanya pada km 5 saya mulai menjadi lambat, tercatat rata-rata kecepatan 10.36 min/km. Saya agak maklum dengan kondisi tersebut mengingat pada km 2-4 jalan menanjak dan saya terpaksa agak pelan di km 5 untuk mengumpulkan tenaga.

Di setiap 2.5 km jarak sebenarnya ada titik hidrasi Pocari Sweat, tetapi saya memutuskan tidak mengambilnya karena belum haus dan takut justru kebelet buang air kecil mengingat udara cukup segar dan lembab. Rute Mandiri Jogja Marathon ini selain lewat race village prambanan juga melewati kawasan pedesaan kawasan sekitar yang didominasi area sawah dan beberapa spot berlatar candi. Pemandangan yang luar biasa pastinya jika untuk turis asing atau masyarakat perkotaan.

Disepanjang jalan, para peserta juga disemangati oleh adik-adik pramuka dan beberapa penduduk lokal yang terlihat ikut antusias. Jalur cukup baik disiapkan oleh panitia dan tentunya aparat, sehingga pelari secara signifikan tidak terganggu oleh lalu lintas kendaraan.

Di km 6-8 saya sukses meningkatkan kecepatan sehingga kembali berada di bawah 10 min/km. Bahkan memasuki km 9-10 (garis finish), saya cukup punya tenaga untuk meningkatkan kecepatannya lagi. Hasil unofficial time-nya adalah 1:30:06 jam dengan kecepatan rata-rata 8:40 min/km. Hasil yang jauh di atas ekspektasi saya, karena target saya adalah sekitar 1 jam 50 menit sesuai hasil simulasi selama latihan. Pemilihan sepatu yang benar bersama animo yang terjadi selama lomba sepertinya menjadi faktor pemicu perbaikan rekor. Secara official, berdasarkan hasil yang diumumkan panitia, waktu saya adalah 1:29:47 jam, secara signifikan tidak berbeda. Hasil tersebut cukup baik lah untuk pemula seperti saya, dan lagi saya melakukannya dengan benar, dalam arti tidak sekalipun jalan kaki selama lomba. Potensi untuk lebih baik jelas ada. Mental.

Di garis finish, karena waktu saya kurang dari waktu limit, saya berhak mendapatkan medali finisher. Tak lupa panitia juga memberikan sebotol Pocari Sweat ukuran sedang, 1 buah pisang, dan e-Money Bank Mandiri dengan saldo Rp. 25.000,- yang bisa langsung dimanfaatkan jajan di bouts-bouts yang telah disediakan. Saya gunakan saldo e-Money tersebut untuk membeli bakso dan es dawet segera setelah pisang dan pocari habis dilahap. Rasa lapar melanda.

Saya tidak bisa berlama-lama kongkow di kawasan wisata ini. Setelah agak bosan kesana-sini dan tidak mendapatkan satu kenalan pun, akhirnya saya pulang. Kembali ke rutinitas. Tepat pukul 09.00 WIB saya meluncur meninggalkan Prambanan dengan tentunya dengan sepenggal cerita.

Tentunya kita semua berharap akan ada lagi event marathon yang sama tahun depan. Banyak sekali manfaatnya, bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial budaya. Kabar terakhir saya dengar Mandiri Jogja Marathon 2018 akan digelar pada 15 April 2018. Semoga pesertanya nanti semakin banyak dan ke depan bisa menjadi ajang internasional.

Secara pribadi, target saya pada ajang ini tahun depan adalah catatan waktu 10k yang lebih baik, mungkin di kisaran 1 jam, atau naik kelas ke half marathon (21 km). Ada waktu satu tahun dan saya belum tahu berapa limit kemampuan, baik kecepatan dan daya tahan tubuh. Pastinya saya akan terus berlatih, berlatih bukan hanya untuk sehat, tetapi juga untuk memperbaiki rekor. Untuk menang memang butuh persiapan, seperti kata pelari marathon dari Tanzania, Juma Ikangaa, bahwa:
"The will to win means nothing without the will to prepare".







Tuesday, 18 April 2017

Beli barang di Online Shops

Pingin cari barang tapi ga ada yang jual di kota kita, kalaupun ada kok harganya mahal, jauh banget dengan budget yang tersedia, modelnya juga ga bisa milih lagi, stok terbatas. Ah.. beli online saja, cari yang jual paling murah,pilih model yang dikehendaki, dan ada gratis ongkirnya.

Sekilas itulah pergeseran yang mulai terjadi di masyarakat kita. Walau masih banyak yang alergi beli secara online, faktanya, jumlah transaksi secara online terus meningkat. Apalagi sekarang, banyak sekali marketplace berbasis aplikasi yang tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga banyak promo-promo, promo gratis ogkos kirim misalnya.

Jauh sebelum munculnya marketplace, jual beli online pun sebenarnya sudahlah ramai. Dulu, para seller menjual produknya melalui website, blog, kemudian calon membeli menghubungi seller via BBM, sms, atau langsung telepon. Jika deal, pembeli akan langsung transfer ke rekening seller, kemudian barang dikirim dan resi pun diinfokan ke pembeli.

Model ini cukup lama bertahan, bahkan hingga saat ini. Hanya, model jual beli semacam ini sangat rawan buat pembeli. Modus penipuan akan dengan mudah dipraktekkan oleh pihak-pihak yang bermain di air keruh. Jika kita telisik di google, sebagai contoh, modus penipuan online waktu itu sangat marak terjadi dengan online shops berkedok toko handphone yang mengaku dari daerah Bata* yang menawarkan produk sangat murah dengan beralasan sebagai barang black market. Seller penipu membuat website yang menampilkan foto-foto real toko yang seolah asli, kemudian tak lupa memposting testimoni-testimoni palsu agar pembeli terpikat. Pada akhirnya, tidak sedikit pembeli yang tergiur dan melakukan transfer langsung ke rekening penipu. Setelah uang ditransfer, seller tiba-tiba susah dihubungi, kemudian menghilang.

Forum terbesar di Indonesia, Kaskus keluar membeli solusi agar terhindar dari modus penipuan tersebut. Apalagi, Kaskus mempunyai forum jual beli yang sangat 'dewa' pada zamannya. Posting sebentar saja di FJB (forum jual beli) Kaskus, biasanya tak seberapa lama sudah ada calon pembeli yang menanyakan. Setidaknya seperti itu berdasarkan pengalaman penulis.

Kaskus menawarkan sebuah rekening bersama untuk keamanan bertransaksi. Metodenya, pembeli transfer dulu ke rekening bersama yang dikelola Kaskus atau pihak-pihak yang sudah punya track record bagus, penjual kemudian kirim barang (info no resi secara privat ke pembeli). Jika barang sudah diterima oleh pembeli dan tidak ada komplain, uang baru bisa dicairkan ke penjual. Penyedia jasa rekening bersama di kaskus ini biasanya mengutip uang jasa yang besarnya berbeda sesuai dengan jumlah total transaksi.

Dengan metode tersebut, pembeli akan terlindungi, penjual pun akan mengirimkan barang sesuai dengan yang ditawarkan. Jika tidak, pembeli bisa komplain dan transaksi bisa digagalkan, tentu dengan moderasi dari moderator Kaskus.

Metode yang dijalankan di Kaskus sayangnya serba manual. Di waktu yang tepat, Tokopedia masuk dengan menawarkan hal yang sama, tetapi dengan sistem serba otomatis dan yang menarik free biaya rekening bersama. Sudah bisa ditebak, lambat namun pasti, perlahan-lahan Tokopedia mulai menjadi primadona baru jualan online. Bukalapak kemudian menyusul, dan kemudian yang paling hot sekarang si Shopee.

Apakah belanja di marekplace 100% aman?
Adanya rekening bersama, membuat belanja di marketplace aman. Resiko barang tidak dikirim akan nihil. Jika barang tidak dikirim, uang akan dikembalikan 100%. Walau aman, ternyata masih ada celah permasalahan yang mungkin timbul, misalnya bagaimana jika barang yang dikirim tidak sesuai spesifikasi, sedikit catat, salah ukuran, etc yang pada pokoknya membuat pembeli dikecewakan? Jika boleh return, siapakah yang harus bayar ongkos kirim?

Pada saat sekarang, marketplace semacam Shopee. Tokopedia, dan Bukalapak, pada dasarnya adalah pihak yang memoderasi jika ada masalah. Marketplace sayangnya akan selalu berdiri di tengah dan menyarankan jika ada masalah hendaknya diselesaikan antar penjual dan pembeli secara musyawarah. Tak jarang, hasil musyawarah tidak mencapai mufakat, dan ketika permasalahan dikembalikan ke moderator, bisanya pihak seller yang diuntungkan. Dana tetap dicairkan dan pembeli hanya bisa kasih rating jelek untuk penjual atas ketidakpuasan.

Ini setidaknya yang dialami sendiri oleh penulis. Tidak sekali, tetapi beberapa kali. Penulis pernah order 6 buah produk di salah satu seller di Shopee. Oleh seller ternyata hanya dikirim 5 pc. Penulis komplain ke seller tentang permasalahan tersebut, tetapi seller ngotot yang dikirim 6 pc, sesuai catatan pembukuannya dikirim 6 pc. Penulis akhirnya komplain ke Shopee dan dianjurkan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyarawah. Hasilnya, kembali ke titik awal, sama-sama ngotot pada pendirian dan tidak ketemu mufakat. Waktu kemudian berlalu, dan karena permintaan pengembalian dana tidak dikabulkan seller dalam jangka waktu tertentu, maka transaksi dianggap selesai. Jadilah rugi 1 pc penulis sebagai pihak pembeli. Penulis pada akhirnya hanya bisa memberi rating buruk untuk si seller sebagai hukuman atas keteledoran.

Pernah juga order baju, tetapi barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi, sekilas photo nampak sama, tetapi tidak dengan detailnya. Sewaktu minta keadilan ke moderator, dikatakan moderator tidak bisa secara subjektif menilai produk dari warna, bau, dan detail bahan. Lagi-lagi disuruh bermusyawarah, seller nakal menang lagi.

Untuk lebih amannya, penulis sekarang hanya mau membeli produk di marketplace pada seller yang sudah bagus ratingnya. Setidaknya diatas 4 bintang, atau jika di poin pada rating 4.5 ke atas (skala 1-5), lebih bagus lagi minimal 4.8.

Apakah belanja langsung ke website penjual aman?
Selain via marketplace, banyak juga seller yang masih menjual via websitenya sendiri. Kita langsung transfer dan barang kemudian dikirim. Tips untuk aman belanja via toko online semacam ini adalah dengan cek dan recek terlebih dahulu.

Pertama, pastikan website mencantumkan kontak yang jelas. Nama toko, alamat lengkap, nomer hp, BBM, harus jelas. Kedua, Endus juga keaktifan seller di social media, seller yang menjual produk di website akan selalu memperbarui social medianya karena berfungsi sebagai online marketing dengan link-link ke arah websitenya. Cross cek info kontak di social media, apakah konsisten baik nama toko, nomer kontak, alamatnya sesuai dengan website.

Ketiga, cek keberadaan toko via google map. Google map sekarang dilengkapi dengan street view yang dapat memvisualkan dengan jelas fisik toko. Kalau sudah jelas spanduk, plang toko, alamat sesuai, masihkah takut tertipu ? Keempat, jangan lupa cek testimoninya di google mybusiness. Perhatikan review-review dari pembeli.

Dengan memperhatikan keempat hal tersebut, insya Allah belanja langsung ke website penjual aman.

Bagaimana cara paling aman belanja?
Cara paling aman belanja adalah langsung datang ke toko. Kita bisa melihat-lihat produk yang ditawarkan seller via online (webste, instagram, fb, twitter, etc), kemudian langsung menuju toko untuk mengecek produk secara fisik. Model semacam ini boleh dikatakan semi online. Ngertinya secara online, tetapi belinya langsung cod di toko pemilik website. 100% aman.

Mau pilih yang mana?